Perusahaan Kripto Serbu Pasar Saham AS, Disokong Kebijakan Trump

Kripto.-foto;ist-

IKLAN UMROH

HARIANOKUSELATAN.ID  – Kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong gelombang perusahaan aset digital untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa saham.

Salah satu yang terbaru adalah Bulish, operator bursa kripto yang didukung miliarder Peter Thiel. Perusahaan ini resmi melantai di pasar saham pada Rabu (13/8/2025) dan berhasil menghimpun dana lebih dari USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,78 triliun (kurs Rp 16.168 per USD).

BACA JUGA:Venom Foundation Dorong Perusahaan Bangun Blockchain Sendiri

BACA JUGA:Bahaya Kebakaran Mobil Listrik, Penanganan Harus dengan Prosedur Khusus

Langkah Bulish mengikuti jejak Circle, penerbit stablecoin yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York pada Juni 2025. Saham Circle melonjak lebih dari dua kali lipat saat pembukaan perdagangan, membuat valuasinya mencapai USD 18 miliar atau setara Rp 290,87 triliun. IPO Circle dianggap sebagai “lampu hijau” besar bagi industri kripto, terutama setelah Senat AS mengesahkan Genius Act, undang-undang yang mengatur stablecoin dan memicu reli saham di sektor ini.

BACA JUGA:Harga Wuling Air ev Bekas 2023 Mulai Rp 110 Jutaan, Cocok untuk Budget Terbatas

BACA JUGA:HTC Luncurkan Vive Eagle, Kacamata AI Ringan Penantang Ray-Ban Meta

Berdasarkan data LSEG, kapitalisasi pasar Circle kini mencapai USD 35 miliar. Analis menilai kombinasi perdagangan positif dan sikap regulator yang ramah menjadi dorongan kuat bagi sektor kripto.

Setelah kejatuhan bursa FTX pada 2022 yang memicu “musim dingin kripto”, pemulihan harga dan sentimen membuat perusahaan kripto kembali percaya diri masuk pasar publik. Sejumlah nama besar seperti BitGo, Grayscale, dan Gemini telah mengajukan pengajuan rahasia untuk IPO.

Selain tren IPO, aktivitas investasi di aset kripto juga meningkat. Block Inc, perusahaan milik Jack Dorsey, menambah 108 Bitcoin pada kuartal kedua 2025, sehingga total kepemilikan menjadi 8.692 BTC. Dengan harga Bitcoin mendekati USD 117.000 per koin, nilai kepemilikan Block mencapai sekitar USD 1,15 miliar atau Rp 18,6 triliun.

BACA JUGA:China Kembangkan Mini SSD Seukuran Kuku, Kecepatan Setara SSD Kelas Atas

BACA JUGA:Tecno Spark Go 5G Resmi Meluncur, Desain Mirip iPhone 17 Air dengan Harga Terjangkau

Pada periode yang sama, Block membukukan pendapatan USD 6,05 miliar dengan laba kotor USD 2,54 miliar, melampaui proyeksi internal. Penjualan Bitcoin melalui layanan Cash App menyumbang USD 2,14 miliar pendapatan dan USD 66 juta laba kotor.

Block menganggap Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi fiat dan tengah mengembangkan prototipe produk penambangan serta kustodian mandiri. Strategi ini memperkuat posisinya sebagai pemain penting dalam ekosistem kripto global.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan