Semangat KAA, RI dorong BRICS suarakan kepentingan negara berkembang

--

Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan Indonesia mendorong BRICS menjadi tonggak kekuatan bagi Global South, yang sesuai dengan semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung, untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang.

 

“Indonesia memandang penting untuk menjalin komunikasi, hubungan baik dan kerja sama dengan seluruh negara, organisasi internasional dan informal groupings di dunia, termasuk BRICS,” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat melalui pernyataan tertulis saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

 

Menurut pria yang akrab disapa Roy itu, kepentingan negara-negara berkembang yang disuarakan oleh BRICS termasuk hak untuk membangun dan berkontribusi secara positif bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran global.

 

Juru Bicara Kemlu RI itu kembali menegaskan bahwa bergabungnya Indonesia di BRICS merupakan salah satu bentuk pelaksanaan politik luar negeri RI yang bebas dan aktif, sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

 

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva kompak membawa semangat KAA Bandung dalam KTT BRICS 2025 untuk kemajuan negara-negara berkembang di tengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian.

 

Presiden Lula menilai Indonesia memiliki peran bersejarah dalam mengibarkan semangat perjuangan negara Global South sejak penyelenggaraan KAA di Bandung pada 1955.

 

Hal itu ditunjukkan oleh Presiden Lula dengan menyebutkan Konferensi Bandung dalam pidatonya pada sesi Perdamaian dan Keamanan BRICS, Tata Kelola Global yang diadakan pada 6 Juli 2025.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan