Dinas KB Genjot Angka Prevalensi Stunting dan Wisuda Lansia

Dinas KB genjot angka prevalensi stunting dan wisuda lansia. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Pemerintah Kabupaten OKU Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten OKU Selatan Tahun 2025 serta Wisuda Lanjut Udia (Lansia), Kamis, 15 Mei 2025.
Kegiatan itu sendiri dibuka oleh Bupati OKU Selatan, Abusama SH yang didampingi Ketua TP-PKK, unsur Forkopimda, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatra selatan, Kepala BPS, para kepala SKPD, camat se-Kabupaten Oku selatan koordinator penyuluh KB, serta seluruh anggota TPPS.
Bupati OKUS Abusama SH menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten OKU Selatan.
“Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim dan peserta yang hadir. Semoga melalui Rakor ini, semangat kita semakin kuat dan kompak dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten OKU Selatan,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk mencapai prevalensi stunting baik di pusat maupun di Kabupaten OKU Selatan, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan berkomitmen penuh dengan program QUICK WINS Kementerian Kependudukan dan Pembagunan Keluarga Tahun 2025.
BACA JUGA:SMP Negeri 2 Buay Pemaca Gelar Pelepasan Murid Kelas IX Dengan Kesederhanaan
BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Musnahkan Barang Bukti Narkotika dan Sajam
Diantaranya, program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan Landia Berdaya (Eedaya).
Terkait Sekolah lansia, ini merupakan program pendidikan non formal yang dirancang khusus untuk lansia dan pra lansia. Di mana, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kualitas hidup lansia.
Serta membantu mereka lebih mandiri, tangguh dan produktif di usia senja di mana sekolah lansia lebih menekankan pembelajaran praktis dan pengembangan keterampilan serta pertukaran pengalaman.
“Saya optimis target tahun 2025 akan tercapai, mengingat tim yang kita bentuk hari ini solid dan memiliki semangat yang kuat,” kata Bupati.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Doddy Asih menyampaikan, masalah Stunting ini menjadi perhatian pemerintah Indonesia.
Angka Prevalensi Stunting Tahun 2024 sudah di rilis diangka prevalensi 19,8% dari target pemerintah 14%, Sumatera Selatan berada pada posisi penurunan stunting di 15,9% jika dibandingkan tahun 2023 prevalensi stunting di angka 20,3% ada penurunan sebesar 4,4%, untuk provinsi Sumatera Selatan, Angka ini menunjukkan bahwa kerja cerdas, kerjasama, gotong royong dalam rangka percepatan penurunan stunting.
BACA JUGA:Kejari OKU Geledah Kantor PMI, Usut Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp Miliar