Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bogor Meningkat

--

Bogor: Pemerintah Kabupaten Bogor haris serius mengatasi kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome atau HIV/AIDS. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bogor adalah tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Kota Bandung. 

Data pada tahun 2024, jumlah ODHA (orang yang telah terdiagnosis positif HIV/AIDS) tercatat sebanyak 817 kasus. “Terjadi kenaikan sebanyak 700 kasus dibanding tahun 2023, sehingga harus menjadi perhatian seluruh pihak,” kata Direktur Yayasan Lembaga Kajian Sosial (Lekas) Bogor, Muksin Zaenal Abidin, Jumat (2/5/2025)

Menurut dia, penanganan HIV/AIDS harus secara komprehensif dan harus melibatkan lintas unsur dan masyarakat. Berdasarkan Permendagri No. 100/2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), pelayanan HIV/AIDS termasuk ke dalam SPM untuk mengukur kinerja bupati/wali kota.

Bupati Bogor juga menginstruksikan agar Pemkab Bogor mulai mengalokasikan anggaran untuk penanganan HIV/AIDS, Lekas sebagai yayasan yang fokus pada penanganan HIV/AIDS.

Setiap tahun kasus HIV/AIDS terus meningkat, bahkan sudah menyasar ibu hamil, balita, serta usia produktif. Data tahun 2024-2025, bahkan trennya menjangkit usia 25 tahun ke bawah. 

"Maka ini bahaya laten atau bom waktu bagi generasi muda. Penanggulangan HIV/AIDS adalah salah satu program prioritas di bidang kesehatan selain stunting, anak jalanan, dan disabilitas," ujar Kabid Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana.

Berdasarkan Permendagri No. 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2023, disebutkan bahwa Pemda dapat menyediakan alokasi anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya dalam APBD 2023.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan