Isu Reshuffle Mencuat, Pengamat: Menteri Berkinerja Buruk Harus Diganti

Jumat 07 Feb 2025 - 19:48 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Isu reshuffle kabinet yang mencuat setelah Presiden Prabowo menyampaikan hal tersebut pada acara Harlah NU baru-baru ini menarik perhatian berbagai kalangan.

Profesor Lili Romli, seorang Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memberikan pandangannya mengenai hal ini.

Lili Romli menjelaskan bahwa wacana reshuffle kabinet yang muncul bukan tanpa dasar. Menurutnya, publik akan mendukung langkah reshuffle jika menteri-menteri yang ada memiliki kinerja yang buruk atau tidak memuaskan. 

"Publik tentu akan setuju jika dilakukan reshuffle. Hal ini bukan hanya menjadi hak prerogatif presiden, tetapi juga merupakan harapan publik, terutama jika kinerja para menteri kurang memadai," ujar Lili Romli saat dihubungi pada Jumat, 7 Februari 2025.

BACA JUGA:Vinicius Junior Ditawari Gaji Fantastis Rp17 Triliun oleh Klub Arab Saudi

BACA JUGA:Dibayangi Regulasi UEFA, Klub-Klub Premier League Harus Buat Keputusan Sulit

Ia melanjutkan bahwa Presiden Prabowo tentu memiliki sejumlah kriteria dalam memilih siapa yang layak diganti. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan adalah pakta integritas, loyalitas terhadap presiden, serta apakah target yang telah ditetapkan oleh pemerintah tercapai atau tidak. 

Selain itu, hasil survei publik juga bisa menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan terkait reshuffle kabinet ini.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Hasto Minta AKBP Rossa Purbo Bekti Bersaksi di Pengadilan

BACA JUGA:Polisi Tangkap ASN Pemprov NTT, Otak Pemerasan Eks Bupati Rote

"Presiden pasti memiliki ukuran-ukuran tertentu dalam menentukan reshuffle, seperti pakta integritas, loyalitas, agenda pribadi menteri, serta pencapaian target kerja yang ditetapkan. Survei publik juga bisa menjadi acuan dalam proses ini," jelas Lili Romli.

Lili Romli menegaskan bahwa jika reshuffle dilakukan dengan objektivitas yang tinggi dan sesuai dengan harapan publik, maka hal tersebut bisa berdampak positif terhadap citra Presiden Prabowo. 

BACA JUGA:Bersama Pemerintah Sumsel, Dinas Pariwisata OKUS Monev Sejumlah Titik Wisata

BACA JUGA:Cegah DBD, Puskesmas Muaradua Lakukan Fogging

"Jika reshuffle dilakukan secara objektif dan sejalan dengan harapan publik, itu akan berdampak positif pada Presiden Prabowo. Kepercayaan publik terhadap kepemimpinan beliau akan semakin meningkat, dan tingkat kepuasan serta rating dukungan akan terjaga," ungkapnya.

Kategori :