“Kami hanya ingin apa yang sudah dianggarkan benar-benar sampai ke masyarakat dalam bentuk pembangunan nyata. Jangan sampai ini menjadi preseden buruk bagi pengelolaan dana desa,” tegas salah seorang warga.
BACA JUGA:Tes Urine di Lapas Muaradua, Komitmen Ciptakan Lingkungan Bebas Narkoba
BACA JUGA:Evakuasi Dramatis, Jenazah Pendaki Bengkulu Diturunkan dari Gunung Dempo
Keterlambatan ini menjadi sorotan publik, mengingat Dana Desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Kejelasan dan akuntabilitas pemerintah desa menjadi harapan utama warga Desa Muara Payang.
Sedangkan, Yadi, Kepala Desa Muara Payang, Kecamatan Kisam Tinggi, saat dimintai keterangan mengaku bahwa proyek tersebut belum dilaksanakan. Ia mengakui adanya keterlambatan akibat kendala pengangkutan material. Namun, ia memastikan bahwa pembangunan akan dilanjutkan pada tahun ini.
BACA JUGA:9 Daerah di Sumsel Tunggu Keputusan MK Terkait Sengketa Pilkada
BACA JUGA:Satlantas Polres OKU Selatan Apresiasi Kepatuhan Warga Selama Ops Lilin
“Pembangunan plat deker memang belum selesai karena beberapa kendala teknis, terutama dalam pengangkutan material. Tapi kami tetap komitmen untuk merealisasikannya pada tahun 2025,” kata Yadi.
Ia juga menegaskan bahwa proyek ini tidak fiktif dan meminta masyarakat bersabar. “Kami tidak berniat melanggar aturan, tapi memang ada situasi tertentu yang menyebabkan keterlambatan ini,” tegasnya. (Dal)