MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Sebuah insiden mengejutkan yang melibatkan truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Selatan menjadi viral di media sosial.
Truk tersebut terekam membuang sampah di sekitar Sungai Kisau, Kecamatan Muaradua, pada Senin malam, 24 Juni 2024, sekitar pukul 21.00 WIB.
Video yang merekam tindakan ini segera menyebar luas, memicu kemarahan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat serta netizen.
Menanggapi kejadian tersebut, tim dari Dinas Lingkungan Hidup segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup OKU Selatan, Hermansyah Said, S.IP, melalui Kepala Bidang Pengelola Persampahan, Khoirunnas, ST., MM, membenarkan insiden itu.
BACA JUGA:Dinas Damkar Salurkan 2 Mobil Pemadam ke Posko Baru
BACA JUGA:Pelantikan Kepala Daerah Paling Cepat Desember Hingga Januari
"Betul, sopir sudah dipanggil dan diberikan sanksi. Kami juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim DLH," ucap Khoirunnas dalam keterangannya.
Khoirunnas menjelaskan bahwa lokasi di mana truk tersebut membuang sampah bukanlah tempat pembuangan yang semestinya.
"Memang lokasi itu bukan tempat pembuangan sampah, sehingga atas kejadian itu kita juga langsung merespons dengan memanggil sopir," katanya.
Dia menegaskan bahwa DLH telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dan memberikan sanksi tegas kepada sopir yang melanggar ketentuan tersebut.
"Sudah kita atasi, sopir pun diberikan sanksi tegas karena sudah melanggar ketentuan di mana mobil harus membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pelawi," tegas Khoirunnas.
BACA JUGA:Pemuda Pancasila Resmi Dukung Herman Deru-Cik Ujang
BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta US Dollar
Ia menambahkan bahwa DLH akan segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Tindakan sopir truk tersebut mendapat kecaman keras dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan mengapa seorang petugas dinas yang seharusnya menjaga kebersihan justru melakukan pelanggaran seperti ini.
Beberapa warga bahkan meminta agar sopir tersebut dipecat untuk memberikan efek jera dan menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan.
Di sisi lain, insiden ini juga membuka diskusi mengenai pengelolaan sampah di Kabupaten OKU Selatan.
Beberapa aktivis lingkungan mengkritik sistem pengelolaan sampah yang dianggap belum optimal dan menyerukan perlunya peningkatan pengawasan serta pendidikan kepada petugas dan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
BACA JUGA:Dua Pelaku Duel Maut di Lubuklinggau Serahkan Diri
BACA JUGA:Perlahan Tapi Pasti, Polisi Ungkap Kasus Curanmor di Palembang
Khoirunnas menyatakan bahwa DLH berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pengelolaan sampah dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat dan petugas.
"Kita akan terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di OKU Selatan. Ini termasuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada petugas agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten OKU Selatan diharapkan segera mengambil langkah-langkah nyata untuk menangani masalah ini.
Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain meningkatkan pengawasan terhadap operasional truk sampah, memperketat sanksi bagi pelanggar, serta melibatkan masyarakat dalam pengawasan lingkungan.
Selain itu, insiden ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Sungai Kisau, seperti banyak sungai lainnya, merupakan sumber daya alam yang harus dijaga bersama.
BACA JUGA:Gadaikan Motor Teman Demi Judi Online, Pria di Ogan Ilir Diciduk Petugas
BACA JUGA:Polisi Amankan Kurir Sabu Saat Hendak Transaksi
Pembuangan sampah sembarangan tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Dengan adanya tindakan tegas dari DLH dan peningkatan kesadaran dari masyarakat, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang dan pengelolaan sampah di Kabupaten OKU Selatan dapat berjalan lebih baik dan efisien.
Kejadian ini juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik. (dal)