Kinerja ketiga aset ini sepanjang 2025 juga menunjukkan tren kenaikan yang kuat:
Emas telah naik lebih dari 50% year-to-date (YTD).
Perak bahkan melonjak hingga 60% YTD.
Bitcoin tercatat naik sekitar 33%, memulai Oktober — bulan musiman terbaiknya — dengan reli dari USD 118.000 menjadi USD 125.000 dalam sepekan.
Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga turut mendukung sentimen positif ini, karena suku bunga rendah umumnya meningkatkan daya tarik aset non-yield seperti logam mulia dan kripto.
BACA JUGA:Review CMF Buds 2: TWS Rp 799 Ribu dengan Bass Mantap dan ANC Efektif
BACA JUGA:Sudah Update WhatsApp? Ini 4 Fitur Baru yang Wajib Kamu Coba
Bitcoin Kembali Dilirik sebagai Safe Haven
Selain faktor makroekonomi, ketidakpastian politik di AS juga mendorong investor beralih ke aset digital.
“Penutupan sebagian pemerintahan AS yang masih berlangsung telah memperkuat narasi Bitcoin sebagai safe haven,” kata Farzam Ehsani, CEO bursa kripto VALR.
Menurutnya, investor kini semakin menjauhi aset tradisional seperti obligasi pemerintah AS dan beralih ke instrumen alternatif yang dianggap lebih tahan terhadap disfungsi politik dan tekanan inflasi.