Data PMI Anjlok, Bitcoin Justru Tembus US$123.000 di Awal Oktober 2025
HARIANOKUSELATAN.ID – Pasar keuangan global kembali memperlihatkan dinamika yang menarik antara sektor ekonomi tradisional dan aset digital. Ketika data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda perlambatan, harga Bitcoin (BTC) justru menanjak tajam hingga mencapai US$123.000, menandai reli signifikan di awal Oktober 2025.
PMI Jasa AS Melemah, Tekanan Inflasi Tetap Kuat
Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa sektor jasa di Amerika Serikat mengalami perlambatan cukup tajam pada September 2025. Indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) tercatat berada di level 50, turun dari 52 pada bulan sebelumnya dan gagal memenuhi ekspektasi pasar.
BACA JUGA:Lonjakan Permintaan Siap Dorong Altcoin Ethereum Meledak di Oktober Ini
BACA JUGA:Fazzio Kalcer Pakai Stiker Ramah di Kantong
Angka ini menandakan titik keseimbangan antara ekspansi dan kontraksi — sekaligus menjadi posisi terlemah sejak Januari 2010. Beberapa indikator penting juga menunjukkan sinyal waspada:
Business Activity Index turun ke 49,9, menandai kontraksi pertama sejak pandemi 2020.
New Orders Index melemah ke 50,4, mengindikasikan berkurangnya permintaan baru.
Employment Index tetap di zona negatif di 47,2, menandakan perekrutan tenaga kerja yang terus lesu selama empat bulan berturut-turut.
Sementara itu, tekanan inflasi belum menunjukkan tanda-tanda reda. Prices Index masih tinggi di angka 69,4, melanjutkan tren di atas 60 selama 10 bulan beruntun, mengisyaratkan bahwa biaya input dan logistik masih sulit terkendali.
Tak hanya itu, Supplier Deliveries Index naik menjadi 52,6, mencerminkan adanya keterlambatan pengiriman barang yang masih berlangsung akibat rantai pasok global yang belum pulih sepenuhnya.
BACA JUGA:Alasan Honda Bawa Motor Listrik Rakitan RI di Paddock MotoGP Mandalika
BACA JUGA:Cara Translate Chat WhatsApp Tanpa Buka Google, Kini Bisa Langsung dari Aplikasi
Bitcoin Melesat di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Kontras dengan pelemahan ekonomi riil, Bitcoin justru menunjukkan performa gemilang. Setelah sempat stagnan di kisaran US$110.000–US$112.000 sepanjang September, BTC menembus US$123.000, mencatat lonjakan tajam lebih dari 10% hanya dalam hitungan hari.
Reli ini terjadi karena investor mulai beralih ke aset lindung nilai di tengah sinyal perlambatan ekonomi dan inflasi yang membandel. Sentimen musiman “Uptober” — istilah yang populer di kalangan komunitas kripto untuk menggambarkan tren positif di bulan Oktober — juga memperkuat momentum bullish.