Mega Proyek Pasar Cinde Gagal Total, Jaksa Kejati Turun Gunung Sisir Puing Proyek Rp330 Miliar

Kamis 19 Jun 2025 - 23:15 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN.ID - Harapan besar warga Palembang atas kebangkitan Pasar Cinde kini berubah menjadi luka kolektif. Proyek senilai Rp330 miliar yang dijanjikan sebagai mal tematik pertama di Sumatera itu kini hanya menyisakan puing-puing dan semak belukar di tengah kota.

Setelah bertahun-tahun tanpa kepastian, Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) akhirnya turun tangan. Pada Kamis pagi, 19 Juni 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, tim dari bidang Pidsus Kejati Sumsel mendatangi lokasi proyek mangkrak yang terletak di jantung kota Palembang itu.

BACA JUGA:Pedagang Pasar Cinde Menjerit! Tujuh Tahun Terlantar, Kini Harapan Cuma pada Jaksa

BACA JUGA:Fix! Ribuan PPPK Muara Enim Dilantik Paling Lambat Oktober 2025

Temuan yang Menyedihkan

Didampingi Tim Ahli Cagar Budaya dan beberapa mahasiswa, para jaksa menelusuri setiap sisi bangunan yang kini tak lebih dari hutan beton tak bernyawa. Tiang pancang dan pasak bumi di bagian belakang bangunan tertutup semak-semak liar dan genangan air—lebih mirip rawa daripada kawasan proyek.

Sementara itu, bagian depan bangunan sudah rusak dan tak berfungsi. Deretan kios yang dulu diharapkan menjadi titik geliat ekonomi, kini menjadi tempat membuang sampah dan buang air sembarangan.

"Sudah sering orang kencing di sana. Baunya menyengat sekali," ungkap seorang pedagang dengan nada kesal.

Di lantai dua, sisa material bangunan berserakan. Dinding penuh dengan coretan. Ironisnya, slogan besar di salah satu sisi gedung yang berbunyi “The First Thematic Mall in Sumatera” kini terasa seperti lelucon pahit.

BACA JUGA:Bupati Abusama Lakukan Sidak Lagi, Kali Ini ke Puskesmas Tiga Dihaji

BACA JUGA:Sat Samapta Polres OKUS Sambangi Lapas Muaradua untuk Perkuat Sinergi

Dari Ikon Budaya ke Bangunan Mati

Pasar Cinde lama yang sempat diakui sebagai cagar budaya dan menjadi bagian dari identitas Palembang, kini tinggal cerita. Sejak dibongkar habis pada Juni 2018, proyek pengganti yang dikerjakan oleh PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde hanya berjalan seumur jagung.

Pandemi COVID-19 memang jadi alasan utama proyek berhenti pada 2019. Tapi, enam tahun berlalu, tidak ada tanda-tanda pembangunan akan dilanjutkan. Lokasi terkunci rapat, dikelilingi tembok tinggi setinggi dua meter. Tidak ada kejelasan. Tidak ada tanggung jawab.

BACA JUGA:Duta Pelajar OKU Selatan Gelar Sosialisasi Anti-Bullying di SMPN 01 Muaradua

Kategori :