Kasus TBC Meningkat 1 Juta Lebih Tahun Ini

--
Jakarta: Ketua Tim Kerja TBC Kemenkes RI dr Tiffany menyampaikan bahwa estimasi kasus TBC tahun ini meningkat hingga 1.090.000. Meski kasus TBC sempat terbengkalai selama masa Covid-19, penemuan kasus di tahun 2024 dinilai sudah lebih baik.
“Pemerintah terus berkomitmen, sekarang TBC sudah menjadi isu prioritas. Pak Presiden Prabowo juga sudah sampaikan di berbagai media, bahwa Indonesia komitmen dalam eliminasi TBC,” kata dr Tiffany dalam keterangan resmi yang dikutip rri.co.id, Selasa (29/4/2025).
Meski begitu, tantangan dalam eliminasi TBC masih ditemukan di masyarakat. Seperti stigma dan akses layanan yang belum merata.
“Stigma dan hoax di masyarakat masih sangat banyak, seperti target pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) untuk kontak erat. Ini jadi tantangan yang harus diberikan pada orang sehat tapi sudah terinfeksi, sehingga capaiannya masih rendah,” ujar Tiffany menambahkan.
Dewan Pengurus Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Muhammad Hanif menegaskan pentingnya peran semua pihak untuk terlibat dalam penanggulangan TBC. Hanif mengatakan pihaknya menggelar konferensi pers merupakan pernyataan sikap terhadap lembaga - lembaga yang selama ini komitmen dalam penanggulangan TBC.
Dimana tahun ini terjadi pembekuan dana USAID. Serta efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
“Disini ada beberapa komunitas TBC, mereka adalah ujung tombak dalam deteksi dini, pendampingan pengobatan, dan penguatan edukasi masyarakat. Dengan bekerja bersama, kita bisa mengubah narasi TBC dari tantangan menjadi kemenangan,” kata Hanif.
Diketahui STPI bersama Medco Foundation dan PR konsorsium Pena Bulu STPI dengan didukung Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan konferensi pers. Konferensi pers dilakukan untuk memperingati Hari Tanpa Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025.
Direktur Eksekutif STPI dr. Henry Diatmo mengatakan bahwa komunitas menjadi peran kunci di masyarakat. Sebab mereka bersentuhan secara langsung dengan pasien maupun penyintas TBC.
“Komunitas tempat kami berjuang untuk memberikan dukungan pada pasien TBC, melakukan advokasi ke pemerintah, dan melibatkan swasta untuk upaya penanggulangan TBC. Dalam komunitas juga menjadi wadah untuk pasien/penyintas mengadukan masalah sosial yang dialami dengan mengakses LaporTBC, sehingga pasien/penyintas TBC bisa merasa aman,” kata Henry dalam kesempatan yang sama.