Proses Lama dan Tak Jelas, Nasabah Tinggalkan Bank Sumsel

Bank Sumsel Babel OKU Selatan-desti-
OKU SELATAN, HARIANOKUSELATAN – Seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, menarik kembali jaminan yang telah dia serahkan kepada Bank Sumsel Babel Cabang Muaradua. Langkah ini diambil setelah kecewa dengan pelayanan dan komunikasi yang dinilai buruk dalam proses pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
E, yang telah mengajukan KUR sejak 2022 dan melunasi pinjaman sebelumnya pada Agustus 2024, mengaku sudah mengikuti seluruh prosedur.
Namun, hingga Maret 2025, ia tak mendapat kejelasan dari pihak bank terkait status pengajuan pinjaman barunya.
"Sudah tujuh bulan saya menunggu tanpa ada kejelasan. Padahal saya sudah melunasi pinjaman sebelumnya. Saya sangat kecewa karena seharusnya KUR ini membantu usaha kecil seperti kami, bukan membuat kami bingung dan frustasi," ujarnya geram.
BACA JUGA:Bahas LKPJ Kepala Daerah, Wakil Bupati OKU Selatan Hadiri Paripurna DPRD
BACA JUGA:Pelayanan Buruk, Calon Nasabah Tarik Jaminan KUR dari Bank Sumsel Babel Muaradua
BACA JUGA:Kisah Sungai Musi: Harta Karun Tersembunyi di Kedalamannya
Meski seluruh persyaratan telah dipenuhi, E menyatakan tidak pernah mendapat kabar resmi apakah pengajuannya diterima atau ditolak.
KUR Seharusnya Jadi Solusi, Bukan Beban
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah yang bertujuan mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku UMKM. Namun, pengalaman yang dialami E justru mencerminkan sebaliknya—ketidakpastian dan pelayanan yang dianggap tidak ramah terhadap masyarakat kecil.
Bank Sumsel Bungkam Soal Keluhan
Saat dikonfirmasi, Pemimpin Cabang Bank Sumsel Babel Muaradua Wahyu Apriludin melalui Wakilnya, Fadhil Saidiladna Tanrir, enggan memberikan pernyataan.
"Saya tidak bersedia memberikan jawaban. Media harus mengajukan surat resmi untuk wawancara. Silakan viralkan kalau mau, kami tidak masalah. Kalau ada komplain, silakan ajukan surat ke Bank Sumsel Babel," ucapnya dingin.
Nasabah Lain Juga Kecewa
Doni, nasabah lainnya, mengaku mengalami hal serupa. Setelah melunasi pinjaman, ia mengajukan permohonan KUR kembali namun tak kunjung mendapat kepastian. Akibatnya, banyak nasabah akhirnya memilih berpindah ke bank lain karena kecewa dengan lambannya pelayanan.
"Kami merasa tidak dihargai sebagai nasabah. Sudah lengkap semua syarat, tapi tak ada tindak lanjut," ujarnya singkat.