Pilkada OKI 2024 Kondusif, Bawaslu Dorong Pendidikan Pengawasan Sejak Dini

Bawaslu Kabupaten OKI. -Foto: Ist.-
KAYUAGUNG, HARIANOKUSELATAN.ID - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun 2024 dinilai berlangsung aman dan tertib. Kesuksesan ini tak lepas dari peran aktif masyarakat dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten OKI dalam menciptakan suasana kondusif selama tahapan pemilu berlangsung.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2H) Bawaslu OKI, RA Muhammad Oki Mabruri, dalam keterangannya, Jumat (5/4). Ia menyebutkan bahwa secara umum, pelaksanaan Pilkada di OKI tidak diwarnai konflik maupun sengketa serius.
BACA JUGA:PSU Pilkada Empat Lawang, Surat Suara Akan Tiba Pada 9 April 2025
BACA JUGA:PSU Empat Lawang HBA Gencar Turun ke Masyarakat, Janjikan Infrastruktur Lebih Baik
“Pilkada tahun ini berlangsung damai. Meskipun terdapat beberapa laporan dugaan pelanggaran, semuanya diterima dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Oki menambahkan bahwa koordinasi yang kuat antara Bawaslu dengan berbagai pemangku kepentingan turut menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan Pilkada. Kendati dihadapkan dengan sejumlah tantangan, kerja sama lintas sektor berhasil meredam potensi gangguan dan pelanggaran.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pengawasan tidak semata-mata diukur dari jumlah pelanggaran yang berhasil ditindak. “Justru indikator utama keberhasilan pengawasan adalah seberapa efektif pencegahan dilakukan sejak awal,” tegasnya.
BACA JUGA:Jorge Mendes Khawatir Barcelona Ulangi Kasus Messi
BACA JUGA:Red Sparks Paksa Final Liga Voli Korea ke Game 5
Terkait pelaksanaan di wilayah terpencil, Oki menyoroti perlunya dukungan anggaran yang lebih besar, terutama bagi daerah dengan akses transportasi yang terbatas seperti kawasan perairan di OKI. “Distribusi logistik dan mobilitas pengawas di daerah-daerah tersebut memerlukan biaya tambahan. Kami berharap kebutuhan ini bisa diperhatikan ke depan,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mendorong penguatan pendidikan pengawasan partisipatif sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran demokrasi masyarakat. Menurutnya, edukasi sejak dini menjadi kunci dalam membentuk generasi pemilih yang cerdas dan berintegritas.
BACA JUGA:Jakarta Siaga Banjir! Pos Sunter Hulu Naik ke Level Awas
BACA JUGA:Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis, Polri: Akan Diselidiki dan Tindak Tegas
“Optimalisasi program pendidikan pemilu sangat penting, baik dalam tahapan pemilu maupun di luar tahapan. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menjadi objek, tapi juga subjek yang aktif dalam menjaga kualitas demokrasi,” pungkasnya.