Kembali ke Jalan yang Benar, Memahami Tindakan Taubat dalam Islam
Tindakan Taubat dalam Islam, Memohon Ampunan Allah-foto: Dok HOS-
HARIAN OKU SELATAN - Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia pasti melakukan kesalahan, baik yang disadari maupun tidak. Sebagai makhluk yang rentan, kita dapat terjerumus dalam dosa-dosa, mulai dari yang kecil hingga yang besar.
Mengingat dosa-dosa yang telah kita lakukan, adalah penting bagi umat Islam untuk merenungkan tindakan tersebut.
Memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang telah terjadi, dan meminta petunjuk-Nya agar dapat kembali ke jalan yang benar, sesuai dengan ajaran-Nya.
Menurut buku "Keutamaan Taubat" karya Hafidz Muftisany, taubat merupakan proses kembali dari perbuatan dosa dan maksiat menuju ketaatan.
Taubat juga mencakup penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan, serta upaya untuk memperbaiki perilaku.
BACA JUGA:Makelar Asal Pekalongan Jadi Tersangka Kedua Kasus Korupsi Pengadaan Bahan Pakaian Batik
Tindakan taubat dianggap wajib atas setiap dosa dan kesalahan yang dilakukan.
Mereka yang bertaubat menginginkan untuk kembali kepada Allah SWT, melakukan segala perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Salah satu doa taubat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah:
"Allahummaghfirli khathi'ati wajahli, wa israfi fi amri, wa ma anta a'lamu bihi minni. Allahummaghfir li jiddi wa hazli, wa khatha'i wa 'amdi. Wa kullu dzalika 'indi.
Allahummaghfirli ma qadamtu wama akhkhartu, wama asrartu, wama a'lantu, wama anta a'lamu bihi minni antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, wa anta 'alakulli syai'in qadirun."
Artinya: "Ya Allah, ampunilah atas kesalahan dan kebodohanku, serta dosa-dosaku yang Engkau ketahui, baik yang kulakukan secara sengaja maupun tidak, baik yang ringan maupun berat.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa jiddi dan hazli, kesalahan dan kesombongan, dan segala yang menjadi bagian dari diriku.
Ya Allah, ampunilah atas dosa-dosa yang telah kulakukan, tersembunyi atau terang-terangan, dan Engkau lebih mengetahuinya.
BACA JUGA:Satreskrim Polres OKU Timur Ungkap Kasus Korupsi Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa
Engkaulah yang paling awal dan yang paling akhir, dan atas segala sesuatu Engkaulah yang berkuasa."
Dalam proses taubat, tidak hanya cukup mengakui kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.
Namun, diperlukan juga usaha untuk meninggalkan perilaku yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, serta komitmen yang tulus untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Semoga kita senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT. (*)