Tekuni Sayur Organik Hasil Pakai Sendiri dan Dibagikan
Bercocok tanam dengan metode Hidroponik yang diterapkan oleh Kepala Desa Gunung Cahya, Kecamatan Buay Rawan, OKU Selatan Heri Hafiza. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Guna mengurangi konsumtif (membeli) menjadi produktif pada kebutuhan pokok dalam ketahanan pangan, Kepala Desa Gunung Cahya, Kecamatan Buay Rawan, OKU Selatan Heri Hafiza, memilih untuk mengelola bercocok tanam dengan metode Hidroponik.
"Alhamdulilah, sudah hampir dua tahun ini, mencoba metode hidroponik ini. Idenya karena lihat salah satu keluarga, jadi tertarik. Apalagi hidroponik ini kan tidak memakan tempat yang luas," ungkap Heri. Minggu 18 Febuari 2024.
Ide ini sendiri bermula dari ketertarikan dengan yang sudau melakukan dan dirinya menilai hal itu sangat efektif untuk ditekuni sebagai bahan pangan.
"Kalau modal tidak terlalu menguras kantong, karena cukup memanfaatkan pipa-pipa yang dirakitkan dan ditanam sayuran yang hanya mencapai buget Rp 8 juta," cetusnya.
BACA JUGA:Polres OKU Selatan Ringkus Pelaku Penjual Emas Palsu
BACA JUGA:Cek Keamanan Logistik, Kapolres Patroli ke PKK
Kegiatan itu sendiri, hingga saat ini diapun terus mengembangkan budidaya hidroponik tersebut untuk memenuhi sayuran dirumah.
Tanaman yang dia kembangkan juga bermacam-macam, namun umumnya adalah sayur -sayuran. Mulai dari, Bayam merah, kangkung, sawi, seledri dan bemacam-macam sayuran lainya lainya.
"Untuk tanaman saya ini semuanya segar. enaknya karena semua saya rawat dengan menggunakan pupuk-pupuk organik. Tidak ada yang kimia," jelasnya.
Dari berapa kali panen sepanjang dua tahun kebelakang, dia mengaku kebutuhan dapur rumah tangga terbantu karena tidak harus membeli.
Karena khsus sayuran dan lainya dia mengaku tidak perlu beli lagi. Bahkan karena hasilnya yang cukup melimpah, ketika panen tiba, biasanya dia membagi-bagikannya pada tetangga sekitar.
BACA JUGA:Banjir Melanda OKU, Hampir Semua Fasiltas Terendam
BACA JUGA:Jembatan Gantung Terbalik, 7 Anak Terseret Arus
"Tidak sampai dijual, kita pakai-pakai saja hasil panennya. Sebagian yang lebih, kita berikan pada saudara dan tetangga," jelasnya.
Jika bicara mengenai metode hidroponik, dia juga mengaku senang, karena praktis. Perawatan juga terlalu sulit, karena yang paling penting yakni menjaga sirkulasi aliran air agar tidak kering.
"Kalau di OKU Selatan ini, hidroponik memang belum banyak. Tetapi, tidak salah untuk masyarakat kita mencoba. Karena memang hasilnya cukup bagus kok," tukasnya. (Dal)