Jumat, 31 Jan 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Politik
Olahraga
OKU Selatan
OKU Raya
Sumsel
Dunia
Krypto
Lainnya
Lifestyle
Otomotif
Teknologi
Opini
Traveling
Kuliner
Ekonomi
Games
Network
Beranda
OKU Selatan
Detail Artikel
Rewang, Tradisi Gotongroyong Yang Tak Lekang Ditelan Jaman
Reporter:
HOS
|
Editor:
HOS
|
Kamis , 30 Jan 2025 - 20:37
--
rewang, tradisi gotongroyong yang tak lekang ditelan jaman harian oku selatan. id --salah satu gotong-royong yang tetap eksis dan melekat dikalangan masyarakat oku selatan saat ini adalah tradisi rewang ketika ada warga atau tetangga sedang menggelar hajatan, baik berupa hajatan besar pernikahan atau sunatan. di desa tekana kecamatan buana pemaca contohnya hingga kiini masih melestarikan tradisi rewangan. ”rewang itu tradisi masyarakat sebagai salah satu cara membantu keluarga atau tetangga yang sedang mengadakan, pesta pernikahan, sunatan maupan perhelatan pesta adat lain dan harus membutuhkan bantuan tenaga untuk mengurus segala macam keperluan acara, terutama konsumsi dan juga jalannya acara,”ungkap ari meski terbilang sudah kuno ditengah perkembangan mudahnya mencari jasa katering dan juga wedding organization kegiatan rewang ini sebuah bentuk atau cerminan tradisi gotong-royong dan saling merasa memiliki, satu orang menggelar hajatan diibaratkan satu desa yang merasakan . tradisi ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dari nenek moyang, setiap ada warga yang hajatan atau punya gawe, rewang pasti ada. beberapa hal menarik dari rewang ini berupa adanya panitia dengan tugas masing-masing. ada yang menjadi pemimpin dapur yang bisa dibilang sebagai tangan kanan tuan rumah dan bertanggung jawab terhadap kesuksesan jamuan makan selama pesta berlangsung. sekitar dua pekan sebelum acara dimulai pemilik hajatan sudah mulai menghubungi tetangga yang bisa dipercaya dan berpengalaman mengelola perjamuan pesta. kemudian pemimpin dapur memiliki anggota yang mempunyai tanggung jawab berbeda beda. sebagai contoh untuk urusan menyediakan semua bahan makanan, memasak nasi, mencuci piring serta perabotan, meracik bumbu, memasak, belanja ke pasar dan menggarap jajanan dan kue-kue untuk suguhan para tamu dikerjakan oleh ibu-ibu. sedangkan bapak-bapak menyiapkan perabotan(bolopecah,tenda,kursi,tuwuhan ) , air untuk minuman yang biasa disebut jayengan dan kayu bakar. untuk kue-kue dan jajanan itu ada kekhususan sendiri pelaksananya, terutama untuk yang mengurusi pembuatan jenang (dodol), wajik (dodol dengan ketan), dan jadah (tetelan) dan juga lemper yang menjadi hidangan wajib saat pesta pernikahan adat jawa. "kalau dulu kami hanya mengunakan kayu bakar, sekarang beberapa makanan diolah dengan menggunakan kompor gas. mereka membuat tenda khusus yang berfungsi sebagai dapur umum. satu dua hari sebelum pesta, tetangga terutama kaum ibu sudah berdatangan untuk membantu mempersiapkan berbagai jenis bumbu masakan dan juga bahan-bahan masakan.tak jarang mereka membawa pisau, serbet, panci, wajan dan beberapa alat masak yang dibutuhkan dari rumah masing-masing," jelas ari. yang lebih unik lagi saat pelaksanaan masak- memasak yang dipimpin oleh juru masak ada semacam kesepakatan atau bisa dibilang tatakrama tidak tertulis bahwa tuan rumah atau si empunya hajatan, tidak diperkenankan menengok atau keluar masuk tempat mereka memasak. sebab, kepercayaan sudah diserahkan kepada panitia dan segenap warga atau tetangga yang rewang atau membantu mempersiapkan makanan dan kelangkapannya untuk sajian para tamu hajatan. ”tuan rumah tidak boleh ikut campur, mereka diistimewakan. tidak perlu ikutan masak atau menyiapkan semuanya. tuan rumah menjadi penyambut tamu atau menemani tamu yang hadir,”terangnya. tidak ada uang jasa atau honor bagi warga yang ikut rewang ini, meski seharian bekerja membantu menyiapkan hajatan. hanya saja, keluarga yang rewang ini mendapat kiriman makanan beserta lauk pauknya untuk keperluan makan di rumah. ”mereka bekerja dengan sukarela. memberi bantuan tanpa memperhitungkan waktu dan tenaga. dan kita akan jaga terus tradisi ini,”katanya. tak hanya menunjukkan betapa kuatnya ikatan kekeluargaan, namun para tetangga juga menunjukkan bagaimana semestinya gotong-royong dan sikap toleransi ini dirawat sebagai bagian dari budaya bangsa
1
2
»
Tag
Share
Koran Edisi Terbaru
Baca Koran HARIAN OKU SELATAN, JUMAT 31 JANUARI 2025
Berita Terkini
Alasan Sakit, Mantan Sekda Palembang Tersangka Korupsi Gagal Diperiksa
Sumsel
11 jam
Polisi Tangkap Kurir Narkoba Asal Aceh, Sita 3,1 Kg Sabu
Sumsel
11 jam
Magang Kerja di Jepang, Warga Palembang Pulang Tinggal Nama
Sumsel
11 jam
Pemda OKU Selatan Lakukan Prevalensi Stunting
Sumsel
11 jam
KPU OKI Tunggu Restu KPU RI untuk Lelang Logistik Pemilu
Politik
12 jam
Berita Terpopuler
Kurir Shoope Diduga Terlibat Pengiriman Rokok Ilegal
OKU Selatan
12 jam
Pengguna Keluhkan Smartwatch Garmin Crash, Hanya Tampilkan Segitiga Biru di Layar
Teknologi
19 jam
Samsung Hadirkan Fitur Ramah Anak di Galaxy Watch 7
Teknologi
19 jam
Komisioner Bawaslu Pertanyakan Anggaran Sindang Sengekta Pilkada
OKU Selatan
13 jam
[Rumor] God of War Terbaru Dikabarkan Akan Berlatar Mitologi Mesir
Games
20 jam
Berita Pilihan
TK IT Al-Kahfi Lakukan Kunjungan Edukatif ke Dinas Kominfo OKU Selatan
OKU Selatan
1 hari
Mobil Pick Up Pengangkut BBM Terbakar Hebat di Palembang, Api Menjalar ke Jalan
Sumsel
1 hari
Miris! Jalan Amblas di Desa Sunur Ogan Ilir Belum Diperbaiki Sejak Setahun Lalu
Sumsel
1 hari
Korupsi di Kasus Pagar Laut Dinilai Pelanggaran Hukum Luar Biasa
Berita Utama
1 hari
Program Sekolah Rakyat Segera Terwujud, Kemensos Matangkan Konsep dan Infrastruktur
Berita Utama
1 hari