6 Perbedaan Aki Kering dan Basah Mobil, Mana yang Lebih Baik?
Ilustrasi aki mobil basah.-Foto ;ist-
BACA JUGA:Angka Kecelakaan Lalu Lintas di OKU Selatan Meningkat 33 Persen Sepanjang 2024
BACA JUGA:DJI Flip Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Mulai Rp 6 Jutaan
Aki Basah: Tegangan pada aki basah bisa lebih fluktuatif, tergantung pada kondisi perawatan dan penggunaan.
5. Perbaikan
Aki Kering: Tidak bisa diperbaiki jika terjadi kerusakan karena desainnya yang tertutup.
Aki Basah: Dapat diperbaiki dengan mudah karena tutupnya yang bisa dibuka dan cairan di dalamnya bisa ditambahkan atau disesuaikan.
6. Isi Cairan
Aki Kering: Dikenal dengan istilah Maintenance Free Battery, yang meskipun tidak memerlukan perawatan rutin, tetap memiliki cairan elektrolit di dalamnya, namun dalam bentuk gel atau teknologi lain yang tidak mudah menguap.
Aki Basah: Diisi dengan cairan belerang (sulfuric acid) yang memerlukan pemeriksaan dan pengisian ulang secara berkala.
BACA JUGA:HUT ke-21 OKU Selatan, Pemkab Bakal Hadirkan Tipe-X, Kopral Jono Hingga Ustadz Zacky Mirza
BACA JUGA: [Rumor] Huawei Siap Kembali ke Pasar Global dengan Chip Kirin di Tahun 2025
Mana yang Lebih Baik?
Kedua jenis aki memiliki kelebihan dan kekurangannya. Aki kering lebih cocok bagi Anda yang menginginkan kemudahan tanpa perawatan rutin, meskipun harganya lebih tinggi. Sementara aki basah lebih ekonomis, tetapi memerlukan perhatian lebih dalam hal perawatan dan pengisian ulang cairan. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda dalam merawat kendaraan.(arl)