Sopir Sampah Ngeluh, BBM Dibebankan ke Pribadi
--
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Terhitung sejak 1 pekan belakangan sebanyak 17 orang sopir truk sampah yang tersebar di 19 Kecamatan wilayah Kabupaten OKU Selatan mengeluh.
Pasalnya, sejak 1 pekan belakangan ini pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dibebankan dengan menggunakan uang pribadi sopir.
"Pening, beli minyak mesti makai uang pribadi, darimana kami uang untuk membeli BBM ini, karena anggaran belum keluar alasannya," ucap salah satu sopir truk sampah, Kamis (21/12).
Dikatakannya, hal ini terhitung sejak beberapa hati lalu pada saat kami hendak mengambil minyak di SPBU Simpang namun tidak diperbolehkan oleh pihak SPBU karena yang lama belum dibayar.
"Yang kami heran ini, apa memang Dinas itu tidak ada anggaran sama sekali sehingga harus membebani pribadi kami," keluhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Hermansyah Said, SP, melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Khoirunnas, ST mengatakan bahwa mengenia minyak truk pengangkutan sampah ini tepah dijalin MoU untuk kerjasama.
"Sudah ada kesepakatan, 2 minggu sekali pembayaran, namun kalau sudah lebih tidak bisa lagi untuk menghutang, kalau hutang lama belum dibayar maka di stop, tapi ini sudah diajukan ke BPKAD," ucapnya.
Sebenarnya, kejadian ini baru terjadi dalam minggu ini, mengenai menggunakan uang pribadi itu inisiatif mereka karena apa bila harus menunggu anggaran keluar baru bergerak maka sampah akan terus meningkat.
"Tidak ada introspensi, atas inisiatif para sopir sendiri, tidak ada yang memerintahkan untuk menggunakan uang pribadi sopir, karena mereka tidak ingin sampah terus menumpuk," tandasnya. (Dal)