KPK Dalami Aliran Dana Kasus Noel, Nama Menaker Yassierli dan Ida Fauziyah Diseret
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan pemerasan terkait penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan nonaktif, Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel.
Penyelidikan kini melebar hingga menyentuh nama Menteri Ketenagakerjaan Yassierli serta mantan Menaker periode 2019–2024, Ida Fauziyah.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan bahwa pihaknya tengah menelusuri aliran dana dalam perkara ini.
"Tentunya kami sedang mendalami (aliran dana kasus ini)," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jumat, 22 Agustus 2025.
BACA JUGA:3 Rumah Sakit Indonesia Capai Level Tertinggi Digitalisasi Medis Dunia
BACA JUGA:Debut Sensasional Emil Audero, Cremonese Hajar AC Milan 2-1 di San Siro
Penelusuran Aliran Dana dan Pemeriksaan Pejabat
Menurut Asep, pemeriksaan akan dilakukan dengan mengacu pada keterangan tersangka yang sudah ditahan, termasuk Noel. KPK juga menduga praktik serupa terjadi sejak periode 2019 hingga 2025.
Sejumlah staf khusus Menaker disebut akan ikut dipanggil untuk dimintai keterangan. “Kami baru mengonfirmasi para pihak yang diamankan kemarin. Selanjutnya, tentu akan kami kembangkan,” kata Asep.
KPK menduga kuat masih ada pihak lain yang ikut menikmati dana hasil pemerasan. Jejak keuangan Noel dan tersangka lainnya kini menjadi fokus utama penyidik.
BACA JUGA:Kompetisi Motor Trail di Palembang, Dukung Sport Tourism dan Dongkrak Ekonomi Lokal
BACA JUGA:Harga Emas di Palembang Kembali Naik Jadi Rp10.550.000 per Suku
Noel Diduga Nikmati Rp3 Miliar dan Motor Mewah
KPK mengungkap bahwa Noel menerima keuntungan pribadi dalam kasus ini. Selain mengantongi dana sekitar Rp3 miliar, ia juga meminta hadiah berupa motor gede (moge) Ducati dari pihak yang terlibat.
Permintaan itu disampaikan Noel kepada Irvian Bobby Mahendro (IBM), Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemnaker, yang diduga menjadi otak pemerasan.
“IEG (Noel) berbicara dengan IBM: ‘Saya tahu kamu main motor besar. Kalau untuk saya, cocoknya motor apa?’,” ungkap Ketua KPK Setyo Budiyanto, Minggu, 24 Agustus 2025.