Bulog OKU Akui Hanya Mampu Serap 4000 Ton Beras Petani
--
Bulog OKU Akui Hanya Mampu Menyerap 4000 Ton Beras Petani
BATURAJA - Bulog OKU pada tahun 2023 mengakui bahwa mereka hanya mampu menyerap sekitar 4000 ton beras dari para petani, sebuah angka yang jauh dari target yang telah ditetapkan sebanyak 30.000 ton.
"Namun, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Bulog OKU. Target serapan dari petani memang rendah karena beberapa faktor," kata Kepala Bulog OKU, Julkhaidar Romadhon, saat memberikan konfirmasi kepada wartawan pada Selasa (21/11/2023).
Menurut Julkhaidar, faktor utama dari rendahnya serapan beras dari petani adalah tingginya harga beras di pasaran dan kemarau panjang yang melanda tahun ini.
"Akibat kemarau panjang, banyak petani mengalami gagal panen. Selain itu, tingginya harga beras juga mempengaruhi keputusan petani untuk menjual keluar daripada ke Bulog," tambahnya.
Meskipun serapan beras dari petani terbilang rendah, Julkhaidar menyatakan bahwa stok beras untuk OKU saat ini masih dalam kondisi aman. Stok beras di Bulog OKU mencapai 2000 ton.
"Kami juga mendapatkan kiriman dari Kanwil, sehingga stok beras kami aman dan tidak ada masalah," ungkap Julkhaidar Romadhon.
Julkhaidar menambahkan bahwa pihaknya terus membagikan beras gratis kepada masyarakat kurang mampu melalui program bantuan pangan cadangan beras pemerintah ke seluruh Desa/Kelurahan di Kabupaten OKU. Total beras yang dibagikan setiap bulan mencapai 235.880 kg.
"Ini merupakan tahap kedua periode Bulan November 2023. Ada sekitar 23.588 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan, dengan masing-masing mendapatkan 10 kg beras," lanjutnya.
Pada tanggal 1 Desember mendatang, rencananya akan dilakukan distribusi bantuan serupa dengan jumlah yang sama. "Tidak ada perubahan jumlah bantuan. Saat ini masih dalam tahap pengepakan," jelasnya.
Julkhaidar menuturkan bahwa sistem penyaluran beras ini diserahkan kepada pihak Kelurahan atau Desa. Beras tersebut diantar langsung dari gudang Bulog hingga ke titik penyaluran, memudahkan masyarakat penerima manfaat untuk mengambil beras tersebut.
"Distibusinya langsung kami antar ke titik penyaluran seperti kantor lurah atau desa," pungkasnya. (seg)