Penjualan kuartalan BYD group turun untuk pertama kalinya sejak 2020
Meski begitu, BYD masih terbilang terhindar dari kejatuhan penjualan yang signifikan berkat tiga faktor yaitu adanya tiga submerek baru, penjualan BEV (kendaraan listrik bertenaga baterai), dan penjualan luar negeri.
Dibandingkan secara tahun ke tahun, tiga submerek baru yaitu Fang Cheng Bao yang berfokus pada SUV tangguh tumbuh 345 persen menjadi 24.121 unit, sementara merek premium Denza tumbuh 20,5 persen menjadi 12.407 unit, dan merek supercar Yangwang tumbuh 145 persen menjadi 758 unit pada bulan September 2025.
Sementara untuk penjualan BEV-nya, diketahui BYD mengalami pertumbuhan sebesar 24,3 persen menjadi 205.050 kendaraan dari tahun-ke-tahun.
Terakhir pada faktor penjualan luar negeri, tercatat BYD juga menjual 71.256 kendaraan di luar China pada September 2025, naik 115,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Awal pekan ini, BYD menyelesaikan armada ekspornya yang besar, yang terdiri dari delapan truk pengangkut mobil besar dengan kapasitas angkut tahunan kumulatif satu juta kendaraan. Truk pengangkut terakhir, yang mulai beroperasi awal pekan ini, bernama BYD Jinan.
Khusus untuk mobil, perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini mengekspor 232.806 unit pada kuartal ketiga, meningkat 146,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan penjualan yang dialami BYD Group tersebut bisa dibilang berbanding terbalik dengan kondisi perusahaan-perusahaan rintisan kendaraan listrik yang saat ini sedang mencapai rekor penjualan tertingginya.