Warga OKU Selatan Keluhkan Kelangkaan BBM, Marak Penjualan Bensin Oplosan di Pinggir Jalan
MUARADUA, HARIANOKUSELATAN – Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax yang belakangan ini terjadi di sejumlah wilayah. Kondisi ini memicu maraknya penjualan bensin campuran atau oplosan di pinggir jalan, yang justru merugikan para pengguna kendaraan bermotor.
Sejumlah warga mengungkapkan bahwa bensin eceran yang dijual di jalan-jalan utama kini banyak mengandung campuran minyak mentah. Akibatnya, kendaraan yang menggunakan bahan bakar tersebut mengalami kerusakan mesin.
“Kami sebagai masyarakat sangat dirugikan. Bensin langka, dan kalaupun ada, banyak yang oplosan. Motor saya jadi rusak karena beli di eceran,” ujar Ferdi, salah satu warga pengguna kendaraan bermotor, dengan nada geram.
Warga menilai pemerintah perlu segera turun tangan untuk menertibkan penjualan bensin oplosan dan memastikan ketersediaan BBM di SPBU.
BACA JUGA:Kasus Mantan Karyawan vs Bank Sumsel Babel, Kuasa Hukum Nilai Penggugat Layak Dikenai Sanksi
BACA JUGA:Lompat Dari Jembatan, Remaja di Musi Rawas Hanyut Terbawa Arus Sungai Beliti
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Tanjung Lago Banyuasin, 17 Rumah Ludes Dilalap Api
Mereka juga mengeluhkan praktik pengisian berulang yang dilakukan oleh kendaraan tangki atau motor dengan tangki besar di beberapa SPBU, yang diduga menyebabkan pasokan cepat habis.
“Kalau begini terus bagaimana nasib kami masyarakat kecil. BBM di SPBU cepat habis karena didahului oleh yang membawa tangki besar. Kami berharap pemerintah segera bertindak,” ungkap warga lainnya.
Situasi ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Warga berharap Pemerintah Kabupaten OKU Selatan bersama aparat terkait dan pihak Pertamina segera mengambil langkah nyata agar distribusi BBM kembali normal serta menghindari penyalahgunaan dan penjualan oplosan di lapangan.