Kabinet Merah Putih Dirombak, Prabowo Lantik Menteri Baru dan Bentuk Kementerian Haji

Belum genap satu tahun menjabat, Presiden RI Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet perdananya. -Foto: Setneg.-

IKLAN UMROH

BACA JUGA:Bupati Empat Lawang Alihkan Anggaran Mobil Dinas untuk Bayar BPJS Rakyat

Kabinet Merah Putih: Efisiensi dan Akselerasi

Kabinet Merah Putih pertama kali diumumkan pada 20 Oktober 2024, hanya beberapa jam setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden RI periode 2024–2029. 

Saat itu, susunan kabinet disebut mengedepankan efektivitas, efisiensi kelembagaan, dan percepatan eksekusi program.

Komposisi kabinet berisi perpaduan tokoh partai politik dan profesional, termasuk wajah lama seperti Sri Mulyani (Menteri Keuangan) dan Erick Thohir (Menteri BUMN), serta nama baru seperti Abdul Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan Masyarakat) dan Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan).

Struktur kementerian juga dibuat lebih spesifik, misalnya pemisahan urusan pendidikan dasar-menengah dengan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.

BACA JUGA:Sidang Ijazah Palsu Kades, Massa Desak Hakim Putuskan Bebas

BACA JUGA:Giliran Tiga ASN Dipanggil, Kejari Palembang Dalami Dugaan Korupsi Disperkimtan

Gaya Kepemimpinan Prabowo: Cepat dan Tegas

Reshuffle dini ini menimbulkan spekulasi publik, mulai dari evaluasi kinerja para menteri, penyesuaian arah program strategis, hingga pertimbangan politik menuju agenda besar pemerintahan seperti reformasi sistem perpajakan, hilirisasi industri nasional, dan penguatan diplomasi ke Timur Tengah melalui pembentukan Kementerian Haji dan Umrah.

Meski Istana belum mengumumkan alasan detail pergantian tiap menteri, sejumlah pengamat menilai langkah Presiden Prabowo mencerminkan gaya kepemimpinan yang responsif, cepat mengambil keputusan, dan tidak segan melakukan koreksi sejak dini demi efektivitas kerja kabinet.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan