Bitcoin Makin Berharga, Ini 6 Faktor Utama yang Jadi Pondasinya
HARIANOKUSELATAN.ID – Nilai Bitcoin (BTC) terus menguat dan menjadi pusat perhatian global. Laporan terbaru menyebutkan, aset kripto terbesar di dunia ini memiliki fondasi nilai yang kokoh berkat enam faktor utama. Bahkan, analisis teknikal memproyeksikan harga Bitcoin bisa menembus US$128.000 pada akhir 2025.
6 Faktor Penguat Nilai Bitcoin
Kelangkaan
Jumlah Bitcoin dibatasi hanya 21 juta unit. Mekanisme halving tiap empat tahun semakin memperketat pasokan karena laju produksi koin baru terus berkurang.
BACA JUGA:New Innova Zenix Resmi Meluncur di Indonesia, Intip Fitur Anyarnya
BACA JUGA:3 Pembaruan Honda ADV 160 Terbaru di Indonesia
Desentralisasi
Tidak ada otoritas tunggal yang mengendalikan jaringan. Ribuan node di seluruh dunia membuat Bitcoin lebih transparan, independen, dan tahan sensor dibanding sistem keuangan tradisional.
Keamanan
Dengan mekanisme Proof of Work (PoW), transaksi divalidasi lewat daya komputasi para penambang. Jaringan Bitcoin pun menjadi salah satu sistem paling aman dan sulit diretas.
BACA JUGA:OnePlus Akhiri Kerja Sama dengan Hasselblad, Siapkan Teknologi Kamera Sendiri
BACA JUGA:Daftar Harga Nintendo Switch 1, OLED, Lite, dan Switch 2 di Indonesia (September 2025)
Utilitas
Banyak digunakan untuk remitansi lintas negara dengan biaya rendah dan proses cepat. Kehadiran Lightning Network membuat transaksi hampir instan dengan biaya mendekati nol.
Efek Jaringan (Network Effect)
Semakin banyak pengguna, institusi, dan perusahaan yang mengadopsinya, semakin tinggi pula nilainya. Hukum Metcalfe menjelaskan nilai jaringan tumbuh seiring jumlah penggunanya.
Kepercayaan Global
Sama seperti uang fiat, Bitcoin bernilai karena dipercaya. Dukungan institusi besar, perusahaan publik, hingga negara seperti El Salvador memperkuat legitimasi Bitcoin sebagai aset global.
Analisis Teknikal: Target US$128.000
Menurut riset Trading Heights, Bitcoin saat ini berada dalam reli signifikan. Pola harga mengindikasikan potensi kenaikan menuju zona di atas US$128.000, dengan proyeksi puncak terjadi pada kuartal IV 2025.
Namun, reli ini diperkirakan hanya bersifat sementara sebelum koreksi panjang dimulai pada 2026.