WHO Desak Israel Hentikan Kelaparan di Gaza
Jenewa: Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak Israel segera menghentikan bencana kelaparan di Gaza yang telah menewaskan ratusan warga sipil. Ia menyebut sedikitnya 370 orang telah meninggal akibat kekurangan gizi, termasuk 134 anak-anak.
Menurutnya, bencana ini bisa dicegah dan dihentikan kapan saja oleh Israel. Tedros menegaskan bahwa menggunakan kelaparan sebagai metode perang adalah kejahatan perang yang tidak bisa ditoleransi.
“Menjadikan kelaparan warga sipil sebagai metode perang adalah kejahatan perang yang tidak pernah bisa ditoleransi: melakukannya dalam satu konflik berisiko melegitimasi penggunaannya dalam konflik-konflik di masa depan,” ujarnya, dikutip dari Arab News, Sabtu (6/9/2025).
Pernyataannya muncul hanya dua minggu setelah PBB secara resmi menyatakan adanya kelaparan di Gaza. PBB juga menuding Israel melakukan penghalangan sistematis terhadap bantuan kemanusiaan.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 373 orang meninggal karena kelaparan, lebih dari 300 di antaranya hanya dalam dua bulan terakhir. Tedros menyoroti makanan yang bisa menyelamatkan nyawa masih tertahan di truk bantuan, berjarak singkat dari lokasi warga yang sekarat.
Ia menyebut situasi ini sebagai bencana buatan manusia yang seharusnya bisa dihentikan sekarang juga. Kekurangan makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang sempit membuat warga Gaza memiliki sistem imun lemah dan rentan terhadap penyakit.
Dalam sebulan terakhir saja, lebih dari 100 kasus sindrom Guillain-Barré yang bisa menyebabkan kelumpuhan telah dilaporkan. Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan lebih dari 15.000 pasien membutuhkan perawatan khusus dan menunggu evakuasi medis.