Tiongkok Bersedia Reunifikasi Damai dengan Taiwan
Beijing: Tiongkok pada Rabu (27/8/2025) menyatakan bahwa Beijing bersedia menciptakan ruang luas untuk reunifikasi damai dengan Taiwan. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara, Zhu Fenglian, dilansir dari Anadolu.
Zhu berharap mayoritas rakyat Taiwan mendukung daratan untuk menentang pemerintah Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taiwan. Informasi ini dilaporkan oleh Global Times, media yang dikelola negara Tiongkok.
Namun, Zhu juga memperingatkan bahwa Beijing tidak akan pernah melepaskan opsi penggunaan kekerasan. Beijing tetap mempertahankan hak untuk mengambil semua langkah yang diperlukan.
Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, sementara Taipei menegaskan kemerdekaannya sejak 1949. Meskipun Beijing menegaskan dukungan untuk reunifikasi damai tetap menjadi tujuan utama, hal itu tetap menjadi fokus utama.
Zhu menekankan bahwa opsi penggunaan kekerasan tetap menjadi bagian dari strategi Tiongkok jika diperlukan. Hubungan Tiongkok-Taiwan tetap tegang akibat isu kedaulatan.
Beijing menilai Taiwan seharusnya tetap berada dalam kendali daratan, sementara Taipei menolak klaim tersebut dan menegaskan kemerdekaannya. Tiongkok juga menekankan bahwa tindakan militer Taiwan dan kontak dengan AS hanya memperburuk ketegangan.
Beijing menegaskan pentingnya dukungan rakyat Taiwan untuk tercapainya reunifikasi damai. Isu ini tetap menjadi fokus utama politik luar negeri dan pertahanan Tiongkok.