Sekjen PBB Kecam Serangan Israel ke RS Gaza
Jenewa: Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam keras serangan Israel terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza. Korban tewas dilaporkan mencakup warga sipil, tenaga medis, dan jurnalis, sebagaimana disampaikan Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric.
Melansir dari Xinhua, Selasa (26/8/2025), Guterres menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan mengerikan. Dia menyoroti risiko besar yang dihadapi tenaga medis dan jurnalis dalam menjalankan tugas mereka di tengah konflik brutal.
Gutteres menegaskan warga sipil, termasuk tenaga medis dan jurnalis, harus selalu dihormati serta dilindungi. Karena itu, dia menyerukan adanya penyelidikan segera yang bersifat cepat, imparsial, dan adil terhadap peristiwa tragis tersebut.
"Pembunuhan mengerikan membuka mata kita tentang risiko ekstrem yang dihadapi tenaga medis dan jurnalis," ujarnya. Terutama saat mereka menjalankan pekerjaan penting mereka di tengah konflik brutal ini.
Lebih lanjut Guterres menekankan kembali pentingnya melindungi pekerja medis dan jurnalis. Mereka harus dapat menjalankan tugas vital tanpa intimidasi, gangguan, maupun ancaman bahaya.
Menurut dia, perlindungan terhadap mereka merupakan kewajiban yang diatur dalam hukum humaniter internasional dan harus ditegakkan sepenuhnya. Dalam pernyataannya, Guterres juga kembali menyerukan gencatan senjata segera dan permanen di Gaza.
Dia meminta akses kemanusiaan tanpa hambatan harus diberikan agar bantuan dapat menjangkau seluruh Gaza. Selain itu, dia mendesak pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera yang masih ditahan.