OKU Selatan Jadi Satu-satunya Zona Hijau Karhutla di Sumsel

--

IKLAN UMROH

Kepala Balai Dalkarhut, Ferdian Kristanto, menjelaskan perbedaan data terjadi karena keterbatasan penanganan langsung di lapangan. Ada sejumlah titik karhutla yang terpantau satelit, namun sulit dijangkau tim darat.

 

“Dari udara, hotspot terlihat jelas. Tapi di lapangan banyak lokasi yang sulit dijangkau, misalnya di Banyuasin tim darat terhambat sungai sehingga tidak bisa mencapai titik api,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).

 

Berdasarkan catatan Dalkarhut, lima daerah dengan luasan karhutla terbesar adalah Ogan Ilir 317 hektare (lahan mineral), Musi Banyuasin 314,2 hektare (305,2 hektare mineral, 8,9 hektare gambut), OKU 190,4 hektare (mineral) dan Musi Rawas 151,7 hektare (mineral) lalu Muara Enim: 101,8 hektare (90,9 hektare mineral, 11 hektare gambut)

 

Sementara Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, menyebut laporan yang diterima pihaknya berasal dari satgas karhutla di kabupaten/kota.

 

“Hingga 19 Agustus, ada 14 daerah yang melaporkan kejadian karhutla. Paling banyak di Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Muara Enim, OKI, dan Banyuasin,” kata Sudirman.

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan