Roblox Berikan Penjelasan Terkait Penghapusan Akun YouTuber Schlep

Roblox.-foto;ist-

IKLAN UMROH

HARIANOKUSELATAN.ID– Roblox akhirnya buka suara terkait keputusan menghapus akun milik Schlep, seorang YouTuber dan kreator konten yang dikenal aktif membahas isu keamanan di platform tersebut. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mengirimkan tuntutan hukum kepada Schlep, memicu perdebatan di komunitas.

Alasan Resmi dari Roblox

Melalui pernyataan di situs resmi, Matt Kaufman, Chief Safety Officer Roblox, menjelaskan bahwa tindakan ini berkaitan dengan kebijakan perusahaan terhadap fenomena yang mereka sebut “vigilante predator anak”.

Menurut Kaufman, tim keamanan telah memantau aktivitas sejumlah pengguna yang berperan sebagai “vigilante” di Roblox. Mereka awalnya memang melaporkan masalah keamanan, mengomentari berita seputar platform, dan memberi masukan untuk meningkatkan perlindungan pengguna.

BACA JUGA:Developer Ungkap Battlefield dan Call of Duty “Saling Melengkapi”

BACA JUGA:Mashudi Ditunjuk Nahkodai Pemberitaan dan Jaringan Disway Group

Namun, investigasi internal menemukan adanya orang dewasa yang meniru perilaku anak-anak di dalam game, kemudian mencoba membangun hubungan dengan pemain muda, bahkan mendorong interaksi di luar Roblox melalui media sosial. Dalam beberapa kasus, percakapan berkembang ke arah eksplisit yang berpotensi mengarah pada pelecehan seksual atau penculikan anak.

Roblox Tegaskan Punya Tim Khusus

Kaufman menegaskan bahwa Roblox memiliki tim khusus yang bertugas meninjau dan menyelidiki laporan terkait predator anak. Pada tahun 2024, pihaknya menyerahkan 254.522 laporan ke National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), bekerja sama secara rutin untuk mendukung penegakan hukum.Jika diperlukan, tindakan tegas termasuk penghapusan akun hingga proses hukum akan ditempuh.

BACA JUGA:BI Tunda Peluncuran Payment ID, Fokus Uji Coba September 2025

BACA JUGA:Pembalap Muda Indonesia Arbi Aditama Debut di GP Moto3 Gantikan Buasri

Ia juga mengakui bahwa banyak laporan terkait kekerasan atau pelecehan terjadi di luar sistem Roblox, seperti di media sosial. Meski begitu, menurut Kaufman, langkah investigasi harus dilakukan berdasarkan bukti yang dapat diverifikasi di dalam platform agar tindakan hukum dapat dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA:Skandal di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21, Vietnam Didiskualifikasi karena Gunakan Pemain Pria

BACA JUGA:Empat Lawang Resmi Jadi Tuan Rumah Peda KTNA Sumsel 2025

Pesan untuk Pemain

Menanggapi metode Schlep yang dianggap “main hakim sendiri”, Kaufman meminta pemain untuk tidak mengambil tindakan pribadi yang bisa membahayakan diri atau orang lain. Sebaliknya, ia mendorong semua pengguna melaporkan masalah melalui sistem resmi Roblox, sehingga investigasi dapat dilakukan sesuai prosedur dan hukum yang berlaku.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan