CrisisX, Game Survival Baru yang Tuai Perbandingan dengan The Day Before

CrisisX.-foto;ist-

IKLAN UMROH

HARIANOKUSELATAN.ID – Genre game survival multiplayer online masih memiliki tempat tersendiri di hati para gamer, meski tren battle royale dan extraction shooter sempat mendominasi. Salah satu judul terbaru yang ikut meramaikan pasar ini adalah CrisisX, proyek besutan developer asal Tiongkok, HK Hero Entertainment. Namun alih-alih disambut penuh antusias, pengumumannya justru memunculkan rasa skeptis dan membuat banyak gamer teringat pada kasus The Day Before.

Trailer Perdana CrisisX Pamerkan Ambisi Besar

Melalui kanal YouTube resminya, HK Hero Entertainment merilis trailer perdana CrisisX yang langsung mencuri perhatian. Video tersebut memperlihatkan berbagai fitur gameplay yang disebut akan menjadi daya tarik utama, mulai dari:

BACA JUGA:Tiongkok, Kamboja, Thailand Sepakat Pulihkan Pertukaran Perbatasan

BACA JUGA:Trump Sebut Akan Hadir dalam Perundingan Damai Rusia-Ukraina

Peta super luas berukuran 1.200 × 1.200 km.

Kapasitas server hingga 5.000 pemain sekaligus.

Mekanisme survival seperti menebang pohon, mengumpulkan resource, dan membangun base.

Pertarungan melawan zombie sebagai ancaman lingkungan.

Sistem combat PvP yang memungkinkan konflik antar pemain.

Selain itu, trailer juga menampilkan label “WIP In-game Footage” (work in progress), menandakan bahwa apa yang diperlihatkan masih dalam tahap pengembangan dan belum final. CrisisX sendiri dijadwalkan meluncur pada 2026.

Kekhawatiran Gamer: “Mirip Kasus The Day Before?”

Meski menghadirkan janji-janji besar, banyak gamer justru merespons dengan penuh keraguan. Tak sedikit komentar yang menyinggung kasus The Day Before, game survival buatan developer Fntastic yang sempat digadang-gadang sebagai “penantang DayZ” namun akhirnya tumbang secara tragis.

Bagi yang belum familiar, The Day Before dipromosikan dengan trailer bombastis dan daftar fitur ambisius. Namun saat dirilis, game tersebut menuai kritik pedas akibat bug parah, kualitas grafis jauh dari ekspektasi, serta absennya banyak fitur yang sebelumnya dijanjikan. Tak lama berselang, server game ditutup permanen, meninggalkan reputasi buruk dan rasa kecewa mendalam di komunitas gamer.

BACA JUGA:Penyanyi Keroncong Endah Laras Tampil Memukau di Istana

BACA JUGA:Makna HUT RI, Zulhas: Bebas Dari Kemiskinan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan