Harga Kopi di OKU Selatan Tak Kunjung Naik

Reporter: Hamdal Hadi |

Editor: Christian Nugroho |

Jumat , 08 Aug 2025 - 20:39

Harga kopi di OKU Selatan mengalami penurunan signifikan saat musim panen lalu hingga kini tak kunjung kembali normal. -Foto: Hamdal Hadi/Haria OKU Selatan.-

MUARADUA - Harga kopi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan terus mengalami penurunan signifikan sejak musim panen lalu dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Saat ini, harga kopi hanya berkisar Rp43.000 per kilogram, turun sekitar 10 persen dibanding harga sebelumnya. Padahal, beberapa bulan lalu harga sempat tembus di atas Rp70.000 per kilogram.

Penurunan harga yang drastis ini membuat banyak petani kopi merugi dan kecewa.

Panen Melimpah, Harga Justru Anjlok

Salah satu petani dari Kecamatan Kisam Tinggi, IR, mengatakan melimpahnya hasil panen justru membuat harga jual menurun drastis.

“Mungkin karena musim panen yang bagus, sehingga pasokan kopi melimpah. Bisa juga karena permintaan pasar yang lemah, atau fluktuasi harga kopi di pasar global,” jelasnya, Jumat (8/8/2025).

Pasar Lesu dan Dampak Global

Selain ketersediaan yang tinggi, petani juga menduga permintaan pasar yang lesu turut memperparah kondisi ini. Tidak hanya di tingkat lokal, harga kopi dunia yang berfluktuasi juga berdampak pada harga di tingkat petani.

"Fluktuasi harga kopi global bisa terjadi karena perubahan iklim, gangguan distribusi, hingga penurunan permintaan dari luar negeri," lanjut IR.

Harapan Petani: Pemerintah Hadir

Para petani berharap pemerintah daerah maupun pusat segera turun tangan untuk mencarikan solusi konkret terhadap anjloknya harga kopi.

harga kopi di oku selatan tak kunjung naik                            muaradua - harga kopi di kabupaten ogan komering ulu (oku) selatan terus mengalami penurunan signifikan sejak musim panen lalu dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
saat ini, harga kopi hanya berkisar rp43.000 per kilogram, turun sekitar 10 persen dibanding harga sebelumnya. padahal, beberapa bulan lalu harga sempat tembus di atas rp70.000 per kilogram.
penurunan harga yang drastis ini membuat banyak petani kopi merugi dan kecewa.
baca juga:samsung galaxy z flip 7 vs motorola razr ultra 2025: duel sengit flip foldable terbaru
baca juga:pill penurun berat badan baru tunjukkan hasil cepat, siap gantikan suntikan
panen melimpah, harga justru anjlok
salah satu petani dari kecamatan kisam tinggi, ir, mengatakan melimpahnya hasil panen justru membuat harga jual menurun drastis.
“mungkin karena musim panen yang bagus, sehingga pasokan kopi melimpah. bisa juga karena permintaan pasar yang lemah, atau fluktuasi harga kopi di pasar global,” jelasnya, jumat (8/8/2025).
baca juga:istri siram suami pakai air keras dan sambal, terancam 10 tahun penjara
baca juga:pelajar mts di muratara tewas ditusuk murid sd
pasar lesu dan dampak global
selain ketersediaan yang tinggi, petani juga menduga permintaan pasar yang lesu turut memperparah kondisi ini. tidak hanya di tingkat lokal, harga kopi dunia yang berfluktuasi juga berdampak pada harga di tingkat petani.
"fluktuasi harga kopi global bisa terjadi karena perubahan iklim, gangguan distribusi, hingga penurunan permintaan dari luar negeri," lanjut ir.
baca juga:kurap, infeksi jamur kulit yang mudah menular dan perlu diwaspadai
baca juga:dinas perumahan dan dlh sabet juara lomba bakiak hut ri ke-80
harapan petani: pemerintah hadir
para petani berharap pemerintah daerah maupun pusat segera turun tangan untuk mencarikan solusi konkret terhadap anjloknya harga kopi.
“kami butuh solusi jangka panjang. bisa dengan meningkatkan kualitas kopi, memperluas pasar, atau menstabilkan harga di tingkat petani,” harap ir.
dengan dukungan dan strategi yang tepat, petani yakin komoditas kopi dari oku selatan tetap bisa bersaing dan menguntungkan di masa mendatang.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi HARIAN OKU SELATAN, SABTU 9 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan