Gagal di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, Pelatih Timnas Putri Dicopot

Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, diistirahatkan PSSI dan bakal mengurus bidang Development. -Foto: PSSI.-
JAKARTA - Pelatih kepala Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, resmi dicopot dari jabatannya setelah gagal membawa tim lolos ke Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Keputusan ini diumumkan oleh Anggota Exco PSSI, Vivin Cahyani, pada Rabu, 16 Juli 2025.
Satoru Mochizuki, pelatih asal Jepang yang ditunjuk memimpin skuad Garuda Pertiwi, kini dialihkan ke posisi strategis di bidang pengembangan sepak bola wanita Indonesia (Women’s Football Development).
PSSI Fokuskan Mochizuki untuk Pengembangan Sepak Bola Wanita
Menurut Vivin, Mochizuki akan diberi tugas baru untuk menyusun roadmap jangka panjang pembinaan Timnas Putri, bekerja sama dengan Indra Sjafri di Divisi Development PSSI.
BACA JUGA:Aldi Satya Kembali Curi Poin, 6 Kali Masuk Top 10 di ajang World Supersport 2025
BACA JUGA:Sidang Kasus Pokir Anita Noeringhati: Saksi Akui Laporan Proyek Direkayasa
“Coach Mochi sekarang difokuskan di pengembangan. Ini hasil keputusan Ketua Umum dan Exco PSSI karena melihat kredibilitas serta pengalaman beliau dengan federasi Jepang (JFA),” ujar Vivin.
Posisi Pelatih Kepala Digantikan Sementara oleh Joko Susilo
Selagi PSSI mencari pengganti tetap, posisi pelatih interim Timnas Putri Indonesia akan dijabat oleh Joko Susilo. Penunjukan ini penting demi menjaga kontinuitas tim dalam menghadapi Piala AFF Wanita 2025 dan persiapan menuju Pra-Kualifikasi Piala Dunia Wanita AFC.
“Sambil menunggu pelatih kepala yang baru, Coach Joko Susilo akan memimpin sebagai pelatih interim,” jelas Vivin.
BACA JUGA:Dana Hibah Rp8,5 M Disorot, Kejari Muara Enim Geledah Kantor Dispora dan KONI
BACA JUGA:Gelapkan Rp15,2 Miliar Lewat Pameran Fiktif, Pegawai Auto 2000 Disidang
PSSI Tetap Kiblatkan Sepak Bola Putri ke Jepang
Meski Mochizuki mundur dari kursi pelatih, PSSI tetap menjadikan Jepang sebagai kiblat pengembangan sepak bola wanita Indonesia. PSSI juga sedang berkomunikasi dengan Japan Football Association (JFA) untuk mendatangkan pelatih baru dari Negeri Sakura.