Polemik Kepemilihan Lahan Pulau Kemaro Kembali Mencuat

Polemik kepemilikan lahan Pulau Kemaro yang menjadi sorotan publik Kota Palembang. -Foto: Ist.-
BACA JUGA:Ditengah Kesibukan, Wabup Sempatkan Diri Temui Mahasiswa Asal OKUS di Jogjakarta
BACA JUGA:Cuaca Tak Menentu, Dinas Kesahatan OKU Selatan Warning Bahaya DBD
Pulau Kemaro: Delta Bersejarah di Sungai Musi
Pulau Kemaro adalah pulau kecil seluas ±79 hektare yang terletak di Sungai Musi, sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Secara administratif, pulau ini berada di Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang.
Pulau ini dikenal sebagai pulau yang tak pernah tenggelam, bahkan saat debit air Sungai Musi sedang pasang. Selain keindahan alam, Pulau Kemaro menyimpan jejak sejarah panjang, menjadi saksi akulturasi budaya Tionghoa dan Islam.
Situs Sejarah dan Legenda Lokal
Beberapa objek wisata ikonik di Pulau Kemaro antara lain:
Pagoda 9 lantai
Kelenteng Hok Tjing Rio
Makam Putri Sriwijaya
Situs kuno dan kuil Tridharma
BACA JUGA:Cegah Penyakit HIV dan Sifilis, Lapas Muaradua Skrining Kesehatan 50 Napi
BACA JUGA:Cek Spesifikasi Persona 5: The Phantom X di Android, iOS, dan PC
Namun tak banyak yang tahu, Pulau Kemaro juga menyimpan sejarah penting perkembangan Islam di masa lalu. Pulau ini pernah menjadi Benteng Tambak Bayo, pos pertahanan strategis era Kerajaan Palembang. Bahkan, Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok pernah singgah di sini dalam misinya.
Destinasi Wisata Religi dan Budaya
Pemerintah Kota Palembang melihat Pulau Kemaro sebagai kawasan wisata sejarah, budaya, dan religi yang potensial. Pulau ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan syiar Islam, sejalan dengan citra Palembang sebagai kota religius dan multikultural.
Kunci keberhasilan pembangunan ini adalah penyelesaian konflik lahan secara damai dan adil. Dengan pengelolaan yang inklusif dan kolaboratif, Pulau Kemaro bisa menjadi simbol harmoni lintas budaya dan agama.