Dinas PP dan PAPPKB Gelar Penyuluhan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

Dinas PP dan PAPPKB menggelar penyuluhan, Pencegahan dan Penanganan korban kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kecamatan Buay Pemaca, Kamis 03 Juli 2025. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN - Guna menurunkan angka kriminalitas kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (PP dan PAPPKB) menggelar penyuluhan, Pencegahan dan Penanganan korban kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kecamatan Buay Pemaca. Kamis, 03 Juli 2025.
Kegiatan itu, dihadiri oleh Penyuluh, Kepolisian, Kecamatan Buay Pemaca dan diikuti oleh puluhan peserta dari masyarakat serta pihak terkait.
BACA JUGA:Deteksi Gangguan, Lapas Muaradua Terus Lakukan Razia Blok Napi
BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Monev Pekerjaan Dana Desa Bendi
Kepala Dinas PPPAPPKB OKU Selatan Hj. Umu Manazilawati, S. KM., MM melalui Kabid PPPA Nova Susanti, S.KM., MM menyampaikan bahwa Perempuan dan anak merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan, baik dilingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, bahkan diruang publik, ironisnya masih banyak dari mereka yang tidak tahu harus melapor kemana, atau bahkan merasa tidak berdaya untuk meminta pertolongan," ucapnya.
Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari Komitmen Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana untuk memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran, serta memperkuat kapasitas masyarakat dan aparat dilapangan dalam mengenali, mencegah dan menangani kasus kekerasan.
BACA JUGA:Polsek Kisam Tinggi Ajak Warga Budayakan Tanam Sayur Dipekarangan Rumah
BACA JUGA:Layanan PLN Makin Bobrok, Bupati Beri Peringatan Keras
Pada kegiatan ini kita sadari bersama bahwa penanganan kasus kekerasan tindak tidak bisa dilakukan satu pihak saja, diperlukan kerjasama lintas sektor, mulai dari Aparat Desa, Kepolisian, Tenaga Kesehatan, Pendampingan Sosial, hingga Lembaga Pendidikan.
Tentunya, keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama. Untuk itu, kami sangat menghargai partisipasi aktif semua pihak dalam kegiatan ini.
BACA JUGA:Sidak ke Buay Runjung, Bupati Temukan Kantor Kecamatan Tak Berpenghuni dan Terkunci
BACA JUGA:Bayi-bayi prematur berjuang bertahan hidup di tengah krisis di Gaza
"Harapan kami, melalui kegiatan ini, kita semua bisa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, baik sebagai pelopor, pelindung, maupun pendampingan korban," harapnya.
Untuk itu, kami mengajak seluruh peserta yang hadir untuk tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga menjadi penggerak. Mari kita buktikan bahwa kita mampu menciptakan lingkungan yang aman, bebas dari kekerasan serta memberikan ruang tumbuh yang layak dan bermartabat bagi perempuan dan anak-anak kita kedepan," tandasnya. (Dal)