Karena Nyanyian LGBT Supporter, Tottenham Didenda FA Rp1,5 M

sekitar Rp1,5 miliar setelah gagal mencegah perilaku suporter mereka yang melontarkan nyanyian homofobik saat laga melawan Manchester United di Old Trafford, September lalu. -Foto: BBC/Getty Image.-
INGGRIS, HARIANOKUSELATAN.ID - Klub Premier League Tottenham Hotspur harus membayar mahal atas perilaku tak pantas sebagian suporternya. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) resmi menjatuhkan denda sebesar £75.000 atau sekitar Rp1,5 miliar kepada Tottenham karena dianggap gagal mencegah chant bernada homofobik saat laga kontra Manchester United di Old Trafford, 29 September 2024 lalu.
Dalam laga yang dimenangkan Spurs dengan skor 3-0 itu, sebagian pendukung mereka terdengar melontarkan nyanyian yang menyerang orientasi seksual sejumlah tokoh sepak bola. Chant tersebut ditujukan kepada pelatih Arsenal, Mikel Arteta, dan gelandang Manchester United, Mason Mount, yang juga mantan pemain Chelsea.
FA menyatakan bahwa Tottenham telah melanggar aturan Pasal E21, karena tidak dapat mengendalikan perilaku pendukungnya. Klub dianggap lalai dalam mencegah aksi diskriminatif, khususnya yang berkaitan dengan orientasi seksual.
BACA JUGA:Juventus Perbarui Kontrak Dengan Adidas HIngga 2037, Jumlahnya Rp 7,6 Triliun
BACA JUGA:Pastikan Progres Sesuai Target, Kakorlantas Polri Sidak Proyek Tol Palembang-Betung
Awalnya, denda yang dijatuhkan mencapai £150.000, disertai kewajiban menyusun rencana aksi dan menerima peringatan resmi. Namun setelah Tottenham mengajukan banding, FA mengurangi nilai denda menjadi setengahnya.
Respons Klub & Komunitas LGBTQ+
Tottenham langsung merespons melalui pernyataan resmi pada hari pertandingan. Mereka mengutuk chant ofensif tersebut dan berjanji akan bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi para pelaku.
“Tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi. Chant bernada homofobik sangat menyinggung dan tidak mencerminkan cara yang tepat untuk mendukung klub,” tegas pernyataan resmi Spurs.
BACA JUGA:Heboh, PT Bukit Asam Tanam 600 Pohon Raksasa di Bekas Tambang, Ada Apa?
BACA JUGA:Dana Kemanusiaan Disikat, 3 Pengurus PMI Ogan Ilir Terancam 20 Tahun Penjara
Kelompok suporter Proud Lilywhites, yang mewakili fans LGBTQ+ Tottenham, turut menyuarakan kekecewaan mereka.
“Kami gembira dengan performa tim, tapi sangat kecewa dengan nyanyian diskriminatif dari tribune. Kami juga bagian dari keluarga Spurs. Ketika chant seperti itu terdengar, kami merasa dikesampingkan.”
FA Tegaskan Sikap Tegas
Insiden ini kembali menegaskan bahwa diskriminasi, dalam bentuk apapun, masih menjadi pekerjaan rumah di dunia sepak bola. FA pun menegaskan komitmennya untuk terus menindak tegas segala bentuk ujaran kebencian, termasuk dari kalangan suporter.
BACA JUGA:Pedagang Cinde Ultimatum: Tetapkan Tersangka atau Kami Gulung Tikar