HARIANOKUSELATAN.ID Marvel Rivals telah menjadi salah satu game yang sukses dengan jumlah pemain aktif yang tinggi serta keuntungan besar sejak perilisannya. Namun, di tengah kesuksesan ini, kabar kurang menyenangkan muncul. Beberapa karyawan di studio pengembang Marvel Rivals dikabarkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Apa penyebab di balik keputusan ini?
Developer Marvel Rivals Alami PHK
Game Director Terkena Dampak PHK
Dilansir dari akun LinkedIn milik Thaddeus Sasser, Game Director di NetEase Games, ia mengonfirmasi bahwa dirinya telah dilepaskan dari studio meskipun game Marvel Rivals baru saja sukses besar dalam dua bulan terakhir sejak perilisannya.
BACA JUGA:Bocoran Rerun Banner Honkai Star Rail 3.2
BACA JUGA:Rumor: Tony Hawk’s Pro Skater Remaster Baru Sedang Dikembangkan
"Ini adalah industri yang aneh. Tim berbakat yang telah menghadirkan Marvel Rivals sebagai franchise baru yang sukses untuk NetEase Games, termasuk saya, kini telah terkena PHK." – Thaddeus Sasser
Berdasarkan informasi di halaman LinkedIn-nya, Thaddeus Sasser telah bergabung dengan NetEase Games sejak Januari 2023 dan bekerja dalam tim yang berfokus pada penelitian serta pengembangan. Tim ini bertugas menciptakan konsep mekanik desain level baru, mengembangkan elemen gameplay, serta mengeksplorasi ide-ide inovatif yang bisa diterapkan dalam permainan.
Sasser dan timnya bekerja dari kantor NetEase Seattle dan berperan dalam memberikan arahan serta strategi desain untuk proyek Marvel Rivals. Menurutnya, perjalanan tersebut merupakan pengalaman yang menarik, meskipun berakhir dengan keputusan PHK ini.
BACA JUGA:Puskesmas Muaradua Gelar Skrining Kesehatan Gratis untuk Bayi Baru Lahir
Alasan PHK Karyawan Marvel Rivals
Penarikan Investasi oleh NetEase
Berita PHK ini mengundang berbagai spekulasi dari komunitas gaming, termasuk dugaan bahwa kesuksesan sebuah game tidak selalu menjamin keamanan posisi karyawan.
Menurut Daniel Ahmad, seorang analis industri video game, PHK ini berkaitan dengan strategi bisnis NetEase yang sedang meninjau ulang investasi mereka di luar China.