MUARADUA - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan telah menaikkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Status itu berlaku hingga Maret 2025 mendatang.
"OKU Selatan sudah menetapkan status siaga menghadapi musim hujan hingga Maret 2025," ujar Kepala BPBD OKU Selatan, Koni Ramli, jumat (20/12)
Penetapan status siaga ini karena wilayah tersebut menjadi salah satu yang paling rawan terhadap bencana hidrometeorologi, terutama tanah longsor. OKU Selatan juga menjadi daerah yang memiliki curah hujan tinggi ketika tiba musimnya.
"Dengan kenaikan status siaga ini maka seluruh personel BPBD OKU Selatan dibantu TNI/Polri dan lainnya, peralatan dan perlengkapan sudah siap untuk penanganan ketika terjadi bencana," tambahnya.
Penetapan status ini juga sebagai upaya meminimalisir korban jiwa, kerusakan fasilitas publik, dan dampak lain yang ditimbulkan. Pihaknya mengimbau warga yang tinggal di wilayah perbukitan untuk selalu waspada dan siaga ketika terjadi hujan intensitas lebat.
"Seluruh wilayah memiliki potensi, kita juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga ketika hujan lebat terjadi," ungkapnya.
Dia menyebut, dalam beberapa tahun terakhir wilayah OKU Selatan telah terjadi puluhan kali tanah longsor. Untuk 2024, pihaknya menyebut sudah terjadi 10 kali tanah longsor.
"Sejak 2015-2023, wilayah OKU Selatan sudah terjadi 55 kali bencana tanah longsor. Sementara tahun ini, lebih dari 10 kali tanah longsor dan jalan amblas. Ruas jalan yang amblas sudah dilakukan perbaikan seperti di Desa Talang Duku, Desa Sinar Marga, jalan Desa Bunut dan lainnya," ungkapnya.(HOS)