HARIAN OKU SELATAN - Francesco Bagnaia, pembalap tim Ducati Lenovo, telah mengukir prestasi gemilang dengan meraih dua gelar Juara Dunia secara beruntun dalam MotoGP 2022 dan MotoGP 2023. Meskipun demikian, Ducati terlihat enggan memberikan kontrak jangka panjang kepada pembalap Italia tersebut.
CEO Ducati, Claudio Domenicalli, menolak ide memberikan kontrak jangka panjang kepada pembalap manapun. Menurutnya, memberikan kontrak jangka panjang dapat mengurangi daya saing pembalap.
"Tidak akan baik dan adil untuk perusahaan serta pembalap dengan memberikan kontrak jangka panjang. Ini (MotoGP, red) merupakan olahraga kompetitif, di mana setiap orang, setiap tim, termasuk Ducati harus tetap berada di bawah tekanan, dan sebuah kontrak jangka panjang tak bagus untuk siapa pun," ucap Claudio seperti dilansir Motosan.
Francesco Bagnaia telah menjadi bagian dari tim Ducati sejak tahun 2019. Pembalap berusia 26 tahun itu awalnya berada di tim satelit, Ducati Pramac, sebelum kemudian dipromosikan ke tim pabrikan, Ducati Lenovo, pada tahun 2021.
Debut gemilang Bagnaia bersama Ducati Lenovo terjadi pada MotoGP 2021, di mana ia finis sebagai runner-up di belakang Jorge Quartararo yang menjadi juara. Prestasinya terus berlanjut dengan dominasinya dalam MotoGP 2022 dan 2023. Meski demikian, keputusan Ducati untuk tidak memberikan kontrak jangka panjang menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap masa depan pembalapnya. ( *)