PSSI 'Naturalisasi' Dukungan Publik, Mayoritas Setuju, Arya Sinulingga Tegaskan Komitmen Pembenahan Sepak Bola Indonesia
Jakarta, harianokuselatan.bacakoran.co - Anggota Komite Eksekutif (Exco) sekaligus Juru Bicara PSSI, Arya Sinulingga, menyampaikan apresiasi atas dukungan publik terhadap upaya perbaikan sepak bola Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Dukungan ini semakin memperkuat komitmen PSSI untuk membangun sepak bola nasional yang lebih kompetitif, baik di tingkat Asia maupun internasional.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Arya mengapresiasi survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia mengenai persepsi publik terhadap kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI dan kebijakan naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia.
Survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia mendukung kebijakan naturalisasi yang dianggap mampu meningkatkan kualitas tim nasional.
BACA JUGA:DPR RI Setujui Naturalisasi Kevin Diks dan Dua Pemain Putri untuk Perkuat Timnas
BACA JUGA:Indonesia Siap Hadapi Jepang dan Arab Saudi di GBK, Manajer Timnas: Kami Tak Gentar
Hasil Survei Menunjukkan Kepuasan Publik Terhadap Kebijakan PSSI
Survei Indikator Politik Indonesia mengungkap bahwa 60% masyarakat Indonesia mengenal Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI, sebuah pencapaian signifikan bagi cabang olahraga sepak bola.
"Kami terkejut karena survei ini mewakili seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya yang suka dan tahu dengan sepak bola. Kami juga terkejut bahwa 60 persen masyarakat tahu Pak Erick ini Ketum PSSI," ujar Arya.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa masyarakat luas mengapresiasi kebijakan naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI di bawah kepemimpinan Erick.
Sekitar 78% responden menyatakan kepuasan terhadap langkah PSSI yang mengutamakan naturalisasi pemain berkualitas untuk memperkuat Timnas Indonesia di kancah internasional.
Kebijakan ini dianggap mampu mendongkrak performa tim dan mempercepat proses adaptasi pemain di level kompetisi yang lebih tinggi.
Kebijakan Naturalisasi Bukanlah Hal Baru
Arya Sinulingga menjelaskan bahwa kebijakan naturalisasi pemain bukanlah hal baru di Indonesia.
Namun, di era kepemimpinan Erick Thohir, kebijakan ini lebih difokuskan pada seleksi pemain dengan kualitas terbaik.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemain naturalisasi yang bergabung dengan Timnas Indonesia benar-benar mampu mengangkat level permainan dan bersaing di tingkat internasional.
BACA JUGA:Ditinggalkan Timnas, Elkan Baggott Kembali Latihan di Blackpool
BACA JUGA:Timnas Indonesia U17 Raih Tiket Piala Asia 2025
"Artinya, kinerja kami mencari pemain berkualitas itu disetujui masyarakat Indonesia. Artinya kami bekerja dengan benar. Dulu pun ada naturalisasi tapi masyarakat tidak tahu kualitas. Sekarang kami memilih pemain tidak main-main," ujar Arya.
Arya juga menanggapi kritik yang menyebut bahwa kebijakan naturalisasi ini dianggap menomorduakan pembinaan generasi muda.
Ia menjelaskan bahwa PSSI di bawah Erick Thohir tidak hanya fokus pada Timnas senior, tetapi juga pada pembinaan usia muda.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Indonesia mengirimkan tim nasional U-17, U-20, U-23, dan senior ke putaran final Piala Asia, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Prestasi Tim Nasional di Semua Level Usia
Sebagai wujud nyata dari komitmen PSSI dalam pembinaan usia muda, Arya menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari sembilan negara yang berhasil mengirimkan tim nasional di empat level usia ke putaran final Piala Asia.
"Baru kali ini Indonesia masuk di Piala Asia AFC dari semua usia, itu artinya kita di jenjang yang benar. Kalau naturalisasi kan senior banget. Hanya sembilan negara loh, jadi kita setara dengan Jepang, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Uzbekistan," ungkapnya.
PSSI juga terus melakukan perbaikan di berbagai aspek lain, termasuk kualitas liga, pelatih, dan wasit.
Arya menjelaskan bahwa jumlah pelatih dan wasit di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara-negara maju di Asia seperti Jepang.
Di Indonesia, jumlah pelatih hanya sekitar 10 ribu orang, sedangkan Jepang memiliki 90 ribu pelatih.
Begitu pula dengan jumlah wasit yang di Indonesia hanya berkisar di bawah 10 ribu, sementara Jepang memiliki sekitar 30 ribu wasit.
Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia yang Menentukan
Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga krusial dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Jepang pada 15 November, disusul pertandingan melawan Arab Saudi pada 19 November.
Meskipun saat ini Timnas Indonesia berada di posisi lima klasemen grup, hanya berselisih dua poin dari posisi dua hingga empat yang ditempati oleh Australia, Arab Saudi, dan Bahrain, masyarakat Indonesia tetap optimistis bahwa Timnas di bawah kepemimpinan Erick Thohir dan pelatih Shin Tae-yong mampu melangkah lebih jauh.
Optimisme publik ini terlihat dalam survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas, di mana mayoritas responden yakin bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk melaju ke putaran berikutnya.
Survei yang melibatkan 540 responden dari seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa 45,6% responden yakin Timnas Indonesia akan berada di posisi tiga atau empat pada putaran ketiga, sehingga dapat melaju ke putaran keempat.
Sementara itu, 32,3% responden sangat optimistis bahwa Indonesia dapat langsung lolos ke putaran keempat dengan menempati peringkat satu atau dua.
BACA JUGA:Tragis! Timnas Indonesia Wanita Dibantai Belanda 15-0
BACA JUGA:Respon Shin Tae-yong, Usai Timnas Indonesia Kalah dari Tiongkok, Cek Klasemenya
Kepuasan Publik terhadap Kepemimpinan Erick Thohir
Dukungan publik terhadap Timnas Indonesia juga didasari oleh kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Erick Thohir di PSSI.
Sebanyak 83% responden menyatakan kepuasan yang tinggi terhadap kepemimpinan Erick.
Publik menilai bahwa Erick berhasil membawa perubahan signifikan dalam tubuh PSSI, terutama melalui penunjukan Shin Tae-yong sebagai pelatih dan kebijakan naturalisasi pemain berkualitas.
Penunjukan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas dinilai sebagai langkah strategis yang sangat tepat, dengan 87,9% responden mendukung kebijakan ini.