HARIANOKUSELATAN.ID - Game Dragon Age: The Veilguard telah resmi dirilis di berbagai platform, namun ternyata menerima banyak kritik, termasuk review bomb dari para gamer. Tidak hanya penggemar, Thomas Mahler, Director dari seri Ori, juga menyampaikan pendapatnya yang cukup tajam terhadap penulisan cerita game terbaru dari BioWare ini.
Kritik Thomas Mahler Terhadap Penulisan Dragon Age: The Veilguard
Dalam sebuah cuitan di akun Twitter X miliknya, Mahler mengungkapkan pandangannya setelah menonton playthrough The Veilguard. Ia menyebut penulisan cerita dalam game ini buruk, bahkan terkesan kekanak-kanakan.
Menurut Mahler, kisah dalam The Veilguard terasa tidak manusiawi dan cenderung memaksakan agenda politik tertentu, mengingatkannya pada acara-acara TV tahun 80-an yang sering dipenuhi pesan-pesan terselubung.
Mahler menganggap bahwa menyelipkan agenda politik dalam hiburan seperti game adalah sebuah langkah mundur, mirip dengan format lama yang memaksakan pandangan tertentu ke publik. Sebagai perbandingan, ia memuji bagaimana acara TV seperti The Simpsons dan Fresh Prince of Bel-Air mulai menghadirkan cerita yang menyentuh realitas sosial. Selain itu, serial dari era 90-an seperti The Sopranos memperkenalkan format di mana karakter mendapatkan pengembangan cerita yang mendalam dan realistis.
Mahler menyebut format ini sebagai inovasi yang berani, sesuatu yang kemudian diadopsi oleh acara-acara seperti Breaking Bad dan The Wire. Dalam pandangannya, penulisan yang kuat adalah yang bisa menangkap esensi manusia dan cerita yang berakar pada pengalaman nyata, bukan sekadar menyisipkan pesan yang memecah belah.
Pandangan Mahler Tentang Tugas Penulis
Mahler juga menjelaskan peran penting seorang penulis cerita. Menurutnya, tugas seorang penulis adalah menciptakan narasi yang memikat, emosional, dan otentik, tanpa terjebak dalam dorongan untuk menyisipkan agenda tertentu. Ia mengkritik bahwa jika penulisan dalam The Veilguard adalah hasil terbaik yang dapat dicapai oleh tim penulis, maka mereka perlu mempertimbangkan kembali profesi mereka.
Kritik Mahler mungkin terdengar keras, tetapi ia percaya bahwa seni sejati tercipta ketika seorang penulis berani menjelajahi tema-tema sulit dan rentan. Mahler menegaskan bahwa karya terbaik muncul dari kejujuran dan keberanian menyentuh isu-isu yang benar-benar penting. Ia menyarankan para penulis untuk selalu mengutamakan pendekatan manusiawi dalam karya mereka.
Pendapat Mahler ini memicu perdebatan di kalangan gamer dan komunitas kreatif. Beberapa setuju dengan kritiknya, sementara yang lain merasa bahwa komentar tersebut terlalu tajam dan mungkin tidak sepenuhnya adil.
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda setuju dengan pandangan Mahler atau merasa bahwa kritik ini kurang tepat?(arl)