Harianokuselatan.bacakoran.co, OKU Selatan - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) turut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual.
Rakor ini diikuti oleh pemerintah daerah dari seluruh Indonesia dan dilaksanakan rutin untuk mengatasi fluktuasi harga pangan di berbagai daerah.
TPID OKU Selatan mengikuti acara ini dari ruang Vidcon Dinas Kominfo OKU Selatan pada Senin pagi, dihadiri langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda OKU Selatan, Natalion, S.STP., M.Si., beserta perwakilan FKPD, Kepala BPKAD, Kadin Pertanian, Kadin Ketpang, Kadin KUKMPP, dan beberapa instansi terkait lainnya.
BACA JUGA:Kementerian Kebudayaan Upayakan Pemerataan Layar Bioskop ke Seluruh Wilayah Indonesia
Rakor dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta. Dalam pembahasan, Mendagri Tito menyoroti lima komoditas utama yang memengaruhi Indeks Perkembangan Harga (IPH), yakni bawang merah, daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan bawang putih.
Harga beberapa komoditas tersebut mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, dengan beberapa di antaranya melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Jika harga naik di atas HET, pemerintah daerah perlu segera mengadakan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga. Sebaliknya, jika harga turun di bawah HET, kita harus memantau agar tidak merugikan petani atau produsen," tegas Tito.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, yang melanjutkan rapat setelah Tito, menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap kenaikan harga beras premium, bawang putih, dan minyak goreng.
Tohir juga mengingatkan bahwa faktor cuaca, biaya produksi, dan distribusi menjadi tantangan yang harus diatasi bersama.
Rakor ini diharapkan mampu meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam mengendalikan harga pangan dan menjaga daya beli masyarakat di seluruh daerah. (dst)