Harianokuselatan.bacakoran.co, OKU Selatan – Desa Kota Batu, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan, menjadi pusat penghasil alpukat unggulan di wilayah tersebut.
Hampir semua warganya memiliki kebun alpukat yang menjadi andalan ekonomi desa. Setiap pekan, ribuan kilogram buah alpukat dari desa ini dikirim ke luar Sumatera Selatan, termasuk ke Lampung, Jakarta, dan Jawa Timur.
Herli Badri, salah satu petani yang memiliki kebun seluas dua hektare dengan 500 batang pohon alpukat, mengungkapkan bahwa kebunnya mampu menghasilkan 2 hingga 3 ton buah alpukat setiap dua pekan.
"Harga alpukat super berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram, sementara alpukat biasa atau yang disebut alasan dihargai Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram," ujar Herli.
Alpukat mentega, yang dikenal dengan sebutan Alpukat Ranau, menjadi salah satu varietas unggulan. Dengan daging buah berwarna kuning dan tekstur lembut, Alpukat Ranau menawarkan rasa manis alami, bahkan tanpa tambahan gula. "Matangnya terasa manis dan lembut saat dikunyah," tambah Herli.
Selain menjadi sumber penghasilan utama bagi warga, alpukat dari Desa Kota Batu juga menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Danau Ranau.
Pengunjung dapat memetik langsung buah alpukat dari kebun warga sambil menikmati keindahan panorama Danau Ranau.
BACA JUGA:Makanan Ringan Kemasan: Lezat tapi Berbahaya?
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Hadiri Prosesi Pisah Sambut Danpuslatpur
Dengan hasil kebun alpukat ini, ekonomi warga Desa Kota Batu bergerak maju dan mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Alpukat adalah buah yang berasal dari tanaman bernama latin Persea americana. Buah ini berasal dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah.
Alpukat dikenalkan ke Indonesia oleh Hindia Belanda sekitar tahun 1920-1930.
Alpukat memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya:
Menurunkan kolesterol darah
Menurunkan kadar glukosa darah bagi penderita diabetes mellitus