Belum Dapat Jatah MBG, Siswa di Tiga Desa Kecamatan Buay Rawan Kecewa

Reporter: Hamdal Hadi |

Editor: Christian Nugroho |

Selasa , 14 Oct 2025 - 20:47

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dijalankan di sejumlah wilayah di Kabupaten OKU Selatan. -Foto: Dok/Harian OKU Selatan.-

MUARADUA - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto mulai bergulir di sejumlah sekolah di Kabupaten OKU Selatan. Namun, hingga Selasa (14/10/2025), pelaksanaannya belum menjangkau secara merata seluruh wilayah, terutama di Kecamatan Buay Rawan.

Tiga Desa Belum Tersentuh Program

Berdasarkan pantauan di lapangan, siswa-siswi di tiga desa, yakni Pelawi, Bendi, dan Pekuolan, hingga kini belum menerima jatah makanan bergizi, meski dapur MBG di kecamatan tersebut telah resmi beroperasi sejak Senin (13/10).

Kondisi ini dirasakan oleh peserta didik dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD, TK, SD, hingga SLTP dan madrasah.

Seorang siswa kelas III SD Negeri Pelawi mengungkapkan rasa kecewanya karena belum pernah mencicipi makanan dari program nasional tersebut.

“Kami belum dapat makanan bergizi gratis, padahal katanya program dari Presiden Prabowo,” ujarnya polos.

Sekolah Keluhkan Distribusi Belum Merata

Kepala Sekolah SD Negeri Bendi, Tanziri, membenarkan bahwa sekolahnya, bersama SD Pelawi dan SD Pekuolan, belum menerima pasokan makanan bergizi hingga hari kedua pelaksanaan MBG.

“Informasi yang kami terima, sekolah kami masuk dalam wilayah dapur yang berbeda. Sementara sekolah lain di Buay Rawan sudah mulai menerima sejak kemarin,” jelasnya.

Akibat kondisi tersebut, sejumlah siswa di SD Bendi tampak kecewa. Mereka mengaku iri kepada teman-teman di desa tetangga yang sudah menikmati program MBG lebih dulu.

“Pak, kenapa kami belum dapat makanan bergizi gratis? Teman kami di desa sebelah sudah dapat hari ini,” kata salah satu siswa dengan nada sedih.

belum dapat jatah mbg, siswa di tiga desa kecamatan buay rawan kecewa                            muaradua - program makanan bergizi gratis (mbg) yang digagas oleh presiden prabowo subianto mulai bergulir di sejumlah sekolah di kabupaten oku selatan. namun, hingga selasa (14/10/2025), pelaksanaannya belum menjangkau secara merata seluruh wilayah, terutama di kecamatan buay rawan.
baca juga:dinas perikanan oku selatan perketat pengawasan balai benih ikan di warkuk ranau selatan
baca juga:pidsus polres okus sosialisasikan bahaya digital ke siswa
tiga desa belum tersentuh program
berdasarkan pantauan di lapangan, siswa-siswi di tiga desa, yakni pelawi, bendi, dan pekuolan, hingga kini belum menerima jatah makanan bergizi, meski dapur mbg di kecamatan tersebut telah resmi beroperasi sejak senin (13/10).
kondisi ini dirasakan oleh peserta didik dari berbagai jenjang, mulai dari paud, tk, sd, hingga sltp dan madrasah.
seorang siswa kelas iii sd negeri pelawi mengungkapkan rasa kecewanya karena belum pernah mencicipi makanan dari program nasional tersebut.
“kami belum dapat makanan bergizi gratis, padahal katanya program dari presiden prabowo,” ujarnya polos.
baca juga:dorong peningkatan minat baca masyarakat, perpus sumsel kunjungi oku selatan
baca juga:jaga stabilitas ekonomi, oku selatan aktif di rakor penanggulangan inflasi 2025
sekolah keluhkan distribusi belum merata
kepala sekolah sd negeri bendi, tanziri, membenarkan bahwa sekolahnya, bersama sd pelawi dan sd pekuolan, belum menerima pasokan makanan bergizi hingga hari kedua pelaksanaan mbg.
“informasi yang kami terima, sekolah kami masuk dalam wilayah dapur yang berbeda. sementara sekolah lain di buay rawan sudah mulai menerima sejak kemarin,” jelasnya.
akibat kondisi tersebut, sejumlah siswa di sd bendi tampak kecewa. mereka mengaku iri kepada teman-teman di desa tetangga yang sudah menikmati program mbg lebih dulu.
“pak, kenapa kami belum dapat makanan bergizi gratis? teman kami di desa sebelah sudah dapat hari ini,” kata salah satu siswa dengan nada sedih.
baca juga:man 1 oku selatan gencarkan ekstrakurikuler qori untuk tingkatkan baca al-qur’an
baca juga:massa geruduk kejari oku selatan desak segera periksa kades sukarami
distribusi terkendala kapasitas dapur
menanggapi hal ini, hafis, selaku koordinator lapangan program sekolah pusat pangan gizi (sppg) kabupaten oku selatan, menjelaskan bahwa keterlambatan distribusi disebabkan oleh terbatasnya jumlah dapur yang beroperasi di tahap awal.
“saat ini dapur yang aktif masih sedikit. setiap dapur hanya mampu melayani sekitar 3.000 porsi per hari, dan itu pun harus sesuai dengan standar keamanan pangan,” ungkap hafis.
ia menambahkan bahwa desa-desa yang belum terlayani akan segera mendapatkan bagian setelah dapur tambahan mulai beroperasi dalam waktu dekat.
“begitu dapur baru berfungsi, desa seperti bendi, pelawi, dan pekuolan akan langsung masuk dalam daftar penerima. kami pastikan program ini akan berjalan merata setelah tahap evaluasi,” tegasnya.
dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat bersabar menunggu proses penyesuaian agar program nasional ini bisa berjalan efektif dan berkelanjutan di seluruh wilayah oku selatan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi HARIAN OKU SELATAN, RABU 15 OKTOBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan