JAKARTA, HARIAN OKU SELATAN - Tak habis-habinya OPM Papua meneror dan melakukan pengrusakan terhadap berbagai fasilitas umun di Papua.
Kali ini OPM Papua bakar sekolah di Kampung Borban, Distrik Okbap, Kabupaten Pegunungan Bintang yang videonya dibagikan di akun TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur pada Minggu 14 Juli
Dalam 3 video yang dibagikan terlihat sebuah sekolah tengah terbakar hebat dam dalam sebuah postingan disebutkan bahwa pembakaran ini merupakan lanjutan dari OPM Papua yang membakar SD, SD, SMP, SMA dan SMK di Kampung Borban, Distrik Okbap, Kabupaten Pegunungan Bintang sejak Jumat 12 Juli 2024 lalu.
Video lainnya terlihat 3 orang anggota OPM Papua yang tengah membakar sekolah dari dalam ruangan kelas.
Terlihat mereka menyalakan api dan menumpuk meja serta kursi di bagian dinding kelas.
BACA JUGA:Jaga Keselamatan Siswa, Satlantas Terus Bantu Penyeberangan
Setelah menumpuk dan memastika api yang mulai membesar, mereka kemudian keluar dari ruangan kelas.
Dalam video lainnya terlihat api yang besar dan membakar bangunan sekolah.
Diketahui pelaku pembakaran ini adalah TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur dibawah pimpinan Ananias Ati Mimin.
Disebutkan jika pembakaran ini telah dilakukan oleh OPM Papua sejak Desember 2021 lalu.
Menurut mereka, saat ini akan membakar semua sekolah di Papua dan akan kembali membangun setelah merdeka nanti.
“Dalam hal tersebut TPNPB menghimbau kepada seluruh pelajar dan mahasiswa yang berada di seluruh Indonesia untuk pulang ke Papua dan berjuang untuk Papua Merdeka,” tulisnya.
BACA JUGA:Kemenag Minta Para KUA Berperan Targetkan Zero Konflik Antar Agama
“Nanti setelah merdeka lalu seluruh pelajar dan mahasiswa akan di kirim keluar negeri menempuh pendidikan yang lebih baik diluar negeri dengan menggunakan uang negara kami sendiri,” tambahnya.
"Maka, sekarang sudah saat semua pelajar dan mahasiswa pulang ke Papua dan berjuang Papua Merdeka agar Papua bisa lebih cepat merdeka”.
Selain itu dalam postingan tersebut juga OPM Papua juga mengajak kepada pasukan TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di tanah Papua agar segera membakar seluruh fasilitas dan bangunan pemerintah Indonesia.
Menurut mereka alasan pembakaran itu karena fasilitas tersebut di gunakan sebagai pos militer Indonesia selama Papua. (*)