PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN.ID – Dalam waktu dekat ini, tepatnya sebelum pendaftaran di KPU Provinsi Sumatera Selatan Calon Gubner dan Wakil Gubenur Sumsel 2024, pasangan Heri Amalindo-Popo Ali bakal segera deklarasi.
Deklarasi ini sendiri akan melibatkan partai, tokoh Masyarakat, tokoh agama dan Masyarakat Sumatera Selatan pada umumnya.
Demikian disampaikan Juru bicara tim pemenangan millennial, pasangan Heri Amalindo dan Popo Ali (HAPAL), Okta Alfarizi, Selasa 2 Juli 2024 .
Dikatakannya Tim pasangan Heri Amalindo dan Popo Ali (HAPAL), saat ini terus melakukan lobi-lobi politik secara intensif.
"Sampai saat ini kita terus melakukan lobi-lobi politik. Bentuknya melakukan komunikasi politik," ujar nya.
BACA JUGA:Bongkar Kasus Bansos 2020, KPK Panggil Petingi Kemensos
Okta menjelaskan bahwa kabar mengenai Popo Ali tidak mendapatkan dukungan dari Partai Golkar , itu adalah hal yang tidak benar.
"Golkar melakukan survei hingga tiga kali. Saat ini, kita baru masuk tahap survei kedua. Jadi, keputusan final mengenai siapa yang akan diusung oleh Golkar kemungkinan baru akan keluar pada Agustus 2024 mendatang. Kalaupun ada yang mengaku ya perlu dipertanyakan," ungkapnya.
Selain dengan Partai Golkar, tim HAPAL juga melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai lain seperti PPP, Hanura, PKN, dan PKB.
"Kami terus melaksanakan lobi-lobi politik dan membangun komunikasi politik dengan berbagai pihak," tambah Okta.
Okta sebagai tim pemenangan millennial Hapal juga menyatakan keyakinannya bahwa pada Pilkada November 2024 mendatang akan ada tiga pasangan calon yang bertarung.
BACA JUGA:Sebelum Wartawan di Sumut Tewas Terbakar, Oknum TNI Minta Take Down Berita Perjudian
"Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa hanya ada satu pasangan calon yang akan melawan kotak kosong, itu hanya halusinasi saja. Banyak partai yang berpotensi besar untuk tidak melawan kotak kosong. Tidak masuk akal jika hanya ada satu pasangan calon," tegasnya.
Lebih lanjut, Okta menegaskan bahwa Gerindra, sebagai partai pemenang pemilu, juga memiliki kader yang akan maju sebagai calon.
"Masak Gerindra mau menyerahkan partainya begitu saja? Sementara kadernya sendiri maju mencalonkan diri. Kalaupun ada yang berhadapan dengan kotak kosong, besar kemungkinan akan sulit menang. Ada banyak pelajaran dari Pilkada sebelumnya, di mana calon yang melawan kotak kosong justru kalah. Mereka pun tidak bisa ikut serta pada pemilihan selanjutnya," jelas Okta.
Dengan lobi-lobi politik yang terus dilakukan, tim HAPAL optimis bahwa mereka akan memenangkan Pilkada November 2024 mendatang.
"Kami yakin dengan strategi komunikasi dan lobi politik yang kami jalankan, kami dapat meraih kemenangan dalam Pilkada mendatang," pungkas Okta. (*)