MUARADUA – Harga jual kopi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan mulai menunjukkan tren kenaikan.
Setelah sempat berada di angka Rp47 ribu per kilogram pada pekan sebelumnya, kini harga sudah menyentuh Rp50 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Pemkab OKU Selatan Sukses Gelar 12 Rangkaian Peringatan HUT Kemerdekaan RI Yang ke-80 Tahun 2025
BACA JUGA:Puskesmas Muaradua Ajak Pengunjung Kebersihan Gigi
Kenaikan Harga dari Wilayah Lampung
Menurut informasi dari para pengepul, kenaikan harga kopi ini dipengaruhi oleh perkembangan harga di wilayah Lampung yang menjadi salah satu pusat penampungan.
“Kalau kemarin masih Rp47 ribu, hari ini sudah naik jadi Rp50 ribu per kilogram. Informasi ini kami dapat dari penampungan di Lampung,” ungkap Jauhari, seorang pengepul kopi di Kecamatan Muaradua, Rabu (20/8/2025).
BACA JUGA:Dinas KB OKU Selatan Sosialisasikan Genre ke Siswa SMP
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Personel Polsek Kisting Bantu Warga Merawat Kebun Cabai
Dampak ke Petani Kopi
Kenaikan harga ini membuat sebagian petani mulai memanen lebih awal demi memperoleh keuntungan yang lebih baik.
Meski demikian, harga kopi dinilai masih fluktuatif karena sangat bergantung pada kualitas serta mekanisme pasar.
“Mungkin ada variasi harga tergantung lokasi dan kualitas kopi. Harga ini juga belum bisa dipastikan stabil, bisa saja naik ataupun turun lagi,” jelas Jauhari.
BACA JUGA:Sijago Merah Mengamuk, Ruko Empat Pintu di Ranau Hangus
BACA JUGA:Warga Geram PLN Wilayah Kisam Tinggi Kerap Mati
Permainan Harga dan Harapan Petani
Jauhari juga menambahkan bahwa dinamika harga kopi tidak jarang dipengaruhi oleh permainan pihak pembeli besar.
“Terkadang dalam hitungan jam harga sudah berubah, kadang juga lama tidak ada perubahan. Namanya bisnis, memang sering dimainkan oleh partai besar di luar sana,” ujarnya.