Harga Emas Dunia Rekor Terus, Emas Antam Segera ke Rp2 Juta/Gram?

--

 

Indeks dolar AS melemah ke 107,97 pada perdagangan kemarin dari sebelumnya 109. Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ada di angka 4,51% dari 4,54% pada hari sebelumnya.

 

Pelemahan dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak positif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga melemahnya dolar AS membuat emas menjadi makin murah untuk dibeli sehingga pembelian meningkat.

 

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melemahnya imbal hasil US Treasury membuat emas menarik.

 

Faktor ketidakpastian geopolitik juga turut mendongkrak harga emas dunia.

 

Kendati Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif pada Kanada dan Meksiko, tarif 10% terhadap barang-barang dari China tetap diberlakukan, sehingga memicu langkah balasan dari Beijing.

 

Pemerintah China menerapkan tarif pada sejumlah produk dari AS, termasuk batu bara, gas alam cair (LNG), minyak mentah, peralatan pertanian, dan truk listrik. Selain itu, China juga mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa jenis logam yang penting untuk industri elektronik.

 

Akan tetapi, kenaikan harga emas bisa tertahan jika bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) bersikap lebih hawkish. Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa tugas The Fed dalam menangani inflasi belum selesai. Ia menambahkan bahwa ekonomi AS masih dalam kondisi stabil, dan bank sentral akan bersikap hati-hati dalam menilai dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan.(*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan