287 Jiwa Mengungsi Campak Bencana di Banjarnegara
Kondisi jalan setapak yang rusak akibat bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. -Foto: Antara/HO-BPBD Banjarnegara.-
BANJAR NEGARA, HARIAN OKU SELATAN - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, menginformasikan bahwa sebanyak 287 jiwa dari 94 keluarga mengungsi akibat bencana yang melanda beberapa desa dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
“Jumlah pengungsi tersebut bertambah karena pulangnya dua warga Desa Nagasari yang sebelumnya berada di Jakarta,” ucapnya, Ahad 11 Februari 2024.
Mereka tersebar di beberapa desa yang terdampak bencana, dengan sebagian besar akibat tanah longsor.
Desa Sipedang, Kecamatan Banjarmangu, menjadi lokasi pengungsian terbanyak dengan 29 jiwa yang berasal dari 8 keluarga.
BACA JUGA:Libur Panjang, Kepadatan Tol Meningkat 21 Persen
BACA JUGA:Masyarakat Tionghoa Rayakan Imlek Bertepatan Tahun Politik
Bencana tanah longsor juga mengakibatkan pengungsian di tiga desa di Kecamatan Punggelan, yaitu Desa Tlaga (16 jiwa dari 5 keluarga), Desa Punggelan (7 jiwa dari 3 keluarga), dan Desa Jembangan (38 jiwa dari 13 keluarga).
Desa Pasegeran, Kecamatan Pandanarum, dan Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, juga terdampak, menyebabkan warga mengungsi.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui BPBD dan instansi terkait lainnya terus berupaya memenuhi kebutuhan logistik bagi warga yang mengungsi.
Mereka mendirikan posko lapangan dan dapur umum serta memastikan stok logistik di BPBD, Dinas Sosial, dan PMI Kabupaten Banjarnegara mencukupi kebutuhan pengungsi hingga dua pekan ke depan.
BACA JUGA:Sungai Musi Meluap, 30 Kelurahan Terdampak Banjir
BACA JUGA: Puluhan Rumah, Kampus Hingga Perkantoran di OKU Terendam Banjir
Pemkab Banjarnegara juga terus melakukan pemantauan, pendampingan, dan pengerahan sumber daya dalam upaya penanganan darurat.
Masa tanggap darurat bencana di Banjarnegara dijadwalkan berlangsung hingga 29 Februari 2024. Masyarakat yang ingin memberikan bantuan dapat menghubungi kelompok masyarakat yang dikoordinasi oleh pemerintah desa setempat. (ant)