Natlan Archon Quest: Awal yang Megah, Akhir yang Mengecewakan?

Natlan Archon Quest Genshin Impact, Negeri Perang yang Warna-Warni.-Foto ;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID - Genshin Impact's Natlan Archon Quest membawa pemain ke negeri Pyro yang penuh warna, perang, dan misteri Abyss. Meskipun memiliki elemen narasi yang menarik, beberapa aspek pacing dan eksekusi menjadi bahan diskusi panas di kalangan komunitas.

Ringkasan Perjalanan di Natlan

Natlan menawarkan dinamika unik, dari tebing curam dan mural penuh warna hingga 6 suku yang saling mendukung untuk melawan ancaman Abyss. Ley line di negara ini membawa konsep baru dengan "Kerajaan Malam," yang menjaga keseimbangan antara hidup dan mati.

BACA JUGA:3 Petinggi Waskita Karya dan Rekanan Jalani Sidang Perdana Kasus Korupsi LRT Sumsel,

BACA JUGA:Musorkab KONI OKI Digelar 21 Januari 2025, Agus Hasan Mekki Jadi Calon Kuat

Namun, konsep menarik ini terkadang tenggelam dalam pacing yang tidak konsisten, terutama pada babak ke-5 dan penutup cerita. Banyak yang merasa narasi menjadi terlalu linear, dan twist besar tidak sekuat yang diharapkan.

Karakter Menonjol: Capitano dan Mavuika

Capitano: Harbinger pertama dari Fatui mencuri perhatian dengan pendekatan berbeda. Tidak seperti Harbinger lain, Capitano menunjukkan sikap ksatria yang ingin membantu Natlan melawan Abyss, meskipun tetap bertugas untuk mengambil Gnosis.

Mavuika: Pyro Archon memiliki momen epik, tetapi sebagian pemain merasa ia kurang "memorable" dibandingkan Archon sebelumnya.

Isu Lore dan Plot Hole

Perkenalan Ronova, salah satu dari 4 Shades Celestia, membuka lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Ketidaktahuan Ronova terhadap Tabibito menimbulkan spekulasi tentang hubungan antara Shades, Unknown God, dan Celestia.

BACA JUGA:Sidang Korupsi IUP Batubara Lahat Rp495 Miliar, Hakim Pertanyakan Keterangan Robert Heri

BACA JUGA:Demi Slot dan Narkoba, Pemuda Lubuklinggau Bobol Brangkas Tantenya dan Gasak Uang Rp51 Juta

Tag
Share