IP Half-Life Valve Diselamatkan Anak Magang dalam Gugatan Vivendi

IP Half Life Valve Vivendi .-Foto ;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID -  Valve baru saja merayakan ulang tahun ke-20 Half-Life 2 dengan membagikan game ini secara gratis di Steam dan merilis video dokumenter tentang sejarahnya.

Salah satu kisah menarik yang terungkap adalah bagaimana IP Half-Life hampir hilang akibat sengketa hukum dengan Vivendi, hingga akhirnya diselamatkan oleh seorang anak magang bernama "Andrew."

Awal Konflik: Distribusi Tanpa Izin

Permasalahan bermula ketika Sierra, publisher asli Half-Life, diakuisisi oleh Vivendi. Setelah akuisisi, Vivendi mulai mendistribusikan Counter-Strike ke warnet-warnet di Korea Selatan tanpa persetujuan Valve.

Valve, melalui COO Scott Lynch, menganggap tindakan ini melanggar kesepakatan distribusi awal antara Valve dan Sierra. Perselisihan kecil ini berubah menjadi perang besar ketika Vivendi menolak negosiasi dan membawa kasus ini ke pengadilan.

Vivendi Menyerang Valve

Tuntutan Hukum Balik
Vivendi mencoba membatalkan persetujuan distribusi tahun 2001, menuntut hak kepemilikan IP Half-Life, dan menghalangi pengembangan layanan Steam.

Ancaman Kebangkrutan
Vivendi bahkan mengancam akan membuat Valve bangkrut dan secara personal menyerang Gabe Newell dan timnya.

Peran Penting Anak Magang "Andrew"

Di tengah tekanan hukum dan finansial, seorang anak magang Valve asal Korea Selatan bernama Andrew menemukan bukti krusial:

Sebuah email dari eksekutif Vivendi Korea yang membahas penghancuran dokumen terkait kasus Valve.

Bukti ini menunjukkan perintah langsung dari petinggi Vivendi untuk menyembunyikan informasi penting.

Penemuan ini menjadi senjata utama Valve dalam persidangan, membalikkan keadaan sepenuhnya.

Kemenangan Valve dan Dampaknya

Berkat kontribusi Andrew, Valve berhasil mempertahankan hak IP Half-Life dan terus mengembangkan ekosistemnya, termasuk peluncuran layanan Steam, yang kini menjadi platform distribusi digital terbesar di dunia.

Kesimpulan

Kisah ini menunjukkan bahwa terkadang orang yang tidak diduga—seperti seorang magang—dapat memainkan peran besar dalam menyelamatkan masa depan perusahaan. Tanpa Andrew, mungkin Half-Life dan bahkan Steam tidak akan ada seperti sekarang.(arl)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan